Prakiraan Cuaca 4 Mei 2020, BMKG: Buleleng Masih Berpotensi Turun Hujan
Prakiraan cuaca, Senin (4/5/2020), umumnya cerah berawan dan berpotensi hujan ringan
Penulis: Ni Kadek Rika Riyanti | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Kadek Rika Riyanti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Prakiraan cuaca, Senin (4/5/2020), umumnya cerah berawan dan berpotensi hujan ringan secara tidak merata di Buleleng bagian Barat.
Suhu udara berkisar antara 23 sampai 34 derajat Celcius, dengan kelembaban udara berkisar antara 60 sampai 93 persen.
Angin umumnya bertiup dari arah Timur menuju Tenggara dengan kecepatan 6 sampai 32 km/jam.
Tinggi gelombang laut di Perairan Utara Bali berkisar antara 0.5 sampai 1.25 meter, di Perairan Selatan Bali berkisar antara 1.5 sampai 4 meter, di Selat Bali berkisar antara 0.5 sampai 3 meter, dan di Selat Lombok berkisar antara 0.75 sampai 3 meter.
• Misteri Keberadaan Mahasiswa Ilham Husaeni, Menghilang Sepulang dari Jerman Dan 6 Kali Telepon Ibu
• Ini yang Terjadi pada Otak Ketika Berhenti Pakai Make Up, Tingkat Kepercayaan Diri Meningkat
• Kabar Baik Corona, Lebih dari 1 Juta Pasien di Seluruh Dunia Sembuh
Selain disebabkan oleh wilayah Bali masih mengalami peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, Balai Badan BMKG Wilayah III Denpasar memperkirakan kondisi ini juga disebabkan oleh MJO yang terpantau aktif di kuadran 4 (maritim continent) yang dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan awan hujan.
Suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar antara 29 sampai 31 derajat Celcius, dimana kondisi air laut yang hangat memberikan kontribusi penguapan cukup untuk pembentukan awan-awan hujan.
Massa udara basah yang terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga 850 mb (1.500 m), juga berkontribusi terhadap pembentukan awan-awan hujan.
BMKG juga memprediksi cuaca tiga hari ke depan umumnya cerah berawan berpotensi hujan ringan secara tidak merata di sebagian wilayah Buleleng, Tabanan dan Jembrana pada siang dan sore hari.
Kecepatan berkisar antara 6 sampai 36 km/jam, umumnya angin bertiup dari arah Timur menuju Tenggara.
Oleh sebab itu, BMKG mengimbau untuk mewaspadai potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai lebih dari 2 meter di Selat Bali bagian Selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian Selatan dan Samudra Hindia Selatan Bali.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat, terutama masyarakat nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari agar mewaspadai potensi angin kencang dan tinggi gelombang laut.
“Tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat terjadi pada musim peralihan/pancaroba seperti kilat/petir, angin kencang secara tiba-tiba, pohon tumbang, genangan air, banjir dan tanah longsor,” tulis BMKG pada rilis.
Selain itu, BMKG juga mengingatkan agar terus memperhatikan informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca atau iklim ekstrem.(*)