Sampah di Bali
Sehari Setelah Galungan, Jumlah Sampah yang Masuk ke TPA Suwung justru Menurun
Setelah hari raya Galungan dilaporkan belum ada peningkatan volume sampah yang masuk ke TPA Suwung.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Setelah hari raya Galungan dilaporkan belum ada peningkatan volume sampah yang masuk ke TPA Suwung.
Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, I Made Rentin beberkan pada data per tanggal 20 November 2025 jumlah pembuangan sampah ke TPA Suwung masih turun.
“Sehari sebelum Galungan sampah yang masuk ke TPA Suwung berjumlah 3.911 ton dari 517 unit kendaraan pengangkut sampah."
Baca juga: Tim Pengabdi FEB UNUD Jembatani Dunia untuk Desa Gulingan: Ubah Sampah Jadi Peluang Ekonomi
"Justru sehari setelah Galungan sampah yang masuk malah turun, yaitu 3.727 ton dari 401 unit kendaraan,” ungkap Rentin pada, Sabtu 22 November 2025.
Namun demikian, pihaknya memprediksi peningkatan volume sampah ke TPA Suwung akan terjadi pada hari ketiga setelah Galungan. Yaitu, sebesar 10 - 20 persen.
"H+3 biasanya peningkatan 10-20 persen dari hari sebelumnya," imbuhnya.
Dikatakan, sampai saat ini belum ada penambahan jumlah personil di TPA suwung. Jumlah personel yang bertugas masih tetap 5 orang setiap shift dari UPTD Pengelolaan Sampah. Sedangkan, pengawas dari DLHK Kota Denpasar dan Kabupaten Badung masing-masing 4 orang.
Baca juga: Musim Penghujan, Sampah dari Sungai dan Drainase Capai 6 Ton Per Hari
"Mengenai jumlah personel tidak ada penambahan. Nanti diintensifkan untuk pelayanan oleh operator alat berat dalam dumping sampah di areal pembuangan," tandasnya.
Rentin mengatakan bahwa sepanjang November 2025 ini, total sampah yang masuk ke TPA Suwung mencapai 15.602 ton dari 7.614 unit kendaraan yang berasal dari DKP Kota Denpasar, DKP Kabupaten Badung, ditambah dari pihak swasta Kota Denpasar dan Badung. (*)
Berita lainnya di Sampah di Bali
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Pemegang-Persetujuan-Pengelolaan-Perhutanan-Sosial-di-Bali-Dilarang-Menyewakan-Areal-Hutan.jpg)