Sponsored Content
Tim Pengabdi FEB UNUD Jembatani Dunia untuk Desa Gulingan: Ubah Sampah Jadi Peluang Ekonomi
Kolaborasi multipihak juga melibatkan BUMDes, PKK, dan seluruh perangkat desa untuk memastikan keberlanjutan program pasca-kegiatan
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana menghadirkan program pengabdian masyarakat berdimensi internasional pada 6 November 2025. Kegiatan bertajuk “Optimizing Household Organic Waste Management through TPS3R and Community Empowerment to Achieve Rural Living Sustainability” ini didanai melalui skema kompetitif International Partnership and Community Development (IPACOE) dari LPPM Universitas Udayana, menunjukkan komitmen kampus dalam menghadirkan solusi nyata untuk permasalahan lingkungan.
Tim Pengabdi FEB Unud yang terdiri darii I Gede Nandya Oktora P., Ni Nyoman Reni Suasih, Luh Gede Krisna Dewi dan I Made Putra Yasa mengajak masyarakat Desa Gulingan untuk berdiskusi dan mengoptimalkan business model dari TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) dengan keterampilan praktis seperti pembuatan kompos, eco-enzyme, pakan ternak organik dan pemanfaatan maggot BSF. Lebih dari sekadar pengelolaan sampah, kegiatan ini membuka peluang usaha kecil berbasis produk olahan limbah organik untuk meningkatkan ekonomi desa dan menciptakan lapangan kerja produktif bagi masyarakat setempat.
Kolaborasi dengan mitra internasional BASF dan NGO Kopernik memberikan dimensi global yang memperkaya program. Talke Schaffrannek, Direktur Circular Economy BASF, mengatakan, “Program ini memperkenalkan prinsip ekonomi sirkular yang berkontribusi pada pembangunan desa ramah lingkungan dan berdaya saing.” Sementara itu, Mohammad Luthfan Jeffri Dahnoer, Senior Analyst dari NGO Kopernik, menambahkan, “Pendekatan partisipatif menunjukkan bagaimana inovasi sosial dapat diterjemahkan menjadi aksi nyata dengan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.”
Selain itu, kegiatan kali ini juga menghadirkan partner FEB Unud dari Nicolaus Copernicus University-Torun, Polandia, yaitu Dr. Aranka Ignasiak-Szulc, Vice-Dean for International Cooperation. Dalam kesempatan tersebut, beliau memberikan sharing session tentang pengelolaan sampah (waste management) di Polandia dan menekankan pentingnya pendidikan usia dini terkait kesadaran pengelolaan sampah sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. Kehadiran Dr. Aranka memperkuat jejaring internasional FEB Unud serta memberikan perspektif global terhadap isu pengelolaan lingkungan di tingkat lokal.
Kolaborasi multipihak juga melibatkan BUMDes, PKK, dan seluruh perangkat desa untuk memastikan keberlanjutan program pasca-kegiatan. Hasil kegiatan akan didiseminasikan melalui publikasi ilmiah dan seminar nasional, menjadikan Desa Gulingan sebagai model pembelajaran bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa dalam pengelolaan sampah organik.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa FEB Unud mampu mengintegrasikan keahlian akademik, praktik lapangan, dan jejaring global untuk menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. Dengan semangat kolaboratif lintas sektor dan lintas negara, FEB Unud memposisikan diri sebagai agen perubahan yang responsif dan solutif terhadap permasalahan masyarakat, khususnya dalam mewujudkan pembangunan desa mandiri, sejahtera, dan ramah lingkungan. (*)
| Sukses Intervensi Penurunan Stunting, Gubernur Ahmad Luhtfi Terima Penghargaan Ini dari Kemenkes |
|
|---|
| Berhasil Turunkan Stunting, Pemkab Gianyar Terima Penghargaan Kemendagri |
|
|---|
| Klungkung Jadi Daerah Angka Prevalensi Stunting Terendah di Indonesia, Jadi Perhatian Wapres Gibran |
|
|---|
| Gemarikan 2025 Berakhir Sukses, 2026 Dinas Perikanan Badung Lagi Siapkan Ratusan Paket Olahan Ikan |
|
|---|
| Turnamen Mini Soccer Antar OPD Pemkab Badung, Tim Gabungan Disdikpora, Disbud, Dispar Raih Juara I |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/unud-di-gulingan.jpg)