Corona di Bali

3 Indikator Bali Lebih Efektif Kendalikan Penyebaran Covid-19 Dibanding Daerah Lain Terapkan PSBB

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, ada tiga indikator yang dapat digunakan untuk menilai strategi tersebut efektif dibanding daerah lain

Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Gubernur Bali, Wayan Koster yang selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali di Gedung Gajah Jayasabha saat sampaikan perkembangan kasus Covid-19 pada, Senin (4/5/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali terus berupaya maksimal untuk melawan penyebaran Covid-19

Meski tanpa menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), strategi Provinsi Bali dalam pengendalian penyebaran Covid-19 dinilai cukup efektif jika dibandingkan daerah lain. 

Dilansir via Kompas.com, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, ada tiga indikator yang dapat digunakan untuk menilai strategi tersebut efektif dibanding daerah lain yang menerapkan PSBB.

Pertama, rata-rata kasus positif corona di Bali per 4 Mei 2020 hanya 7 orang per hari.

Jumlah itu lebih rendah daripada DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Banten.

Kedua, tingkat kesembuhan pasien mencapai sekitar 58.67 persen.

Angka tersebut jauh di atas rata-rata nasional yang hanya diangka 16.86 persen dan Global/Dunia diangka 32.10 persen.

Dan ketiga, jumlah pasien positif corona yang meninggal di Bali hanya 1.48 persen jauh di bawah rata-rata Nasional yang diangka 7.46 persen dan Global/Dunia diangka 7.04 persen.

Pemeriksaan cepat Ketua Tim Lab Pemeriksaan Kasus Covid-19 Bali Ni Nyoman Sri Budayanti mengatakan, kunci mengendalikan penyebaran Covid-19 di Bali salah satunya melakukan pemeriksaan atau tes sampel secara cepat.

Karena itu, fungsi lab digunakan untuk menentukan virus ini ada di mana agar bisa segera diobati dan dilakukan penelusuran kontak.

Sehingga potensi penularan kepada warga lainnya bisa dapat dicegah. Dan yang sakit juga bisa segera mendapat pengobatan.

"Perang kalau tak tahu musuhnya kapan kita menangnya? Jadi konsep lab untuk menentukan virus itu ada di situ agar cepat diobati dan cepat tracing," kata Budayanti saat dihubungi, Sabtu (9/5/2020) sore.

Untuk memaksimalkan fungsi laboratoriumnya tersebut, pihaknya mengaku juga melibatkan sejumlah pihak.

Seperti tenaga dari berbagai rumah sakit dan universitas untuk melakukan tes sampel.

Adapun yang menjadi prioritas dilakukan pemeriksaan tersebut adalah pasien dalam pengawasan (PDP), tenaga medis, orang dalam pemantauan (ODP), dan orang tanpa gejala (OTG).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Strategi Bali Kendalikan Wabah Corona, Lebih Efektif Dibanding PSBB"

(Imam Rosidin) 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved