Daya Beli Masyarakat Turun Akibat Corona,Volume Sampah di Kota Amlapura Turun 5 Meter Kubik per Hari

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Karangasem, I Gede Ngurah Yudiantara menjelaskan, volume sampah turun sekitar 5 meter kubik dari Bulan April lalu

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
Ilustrasi/pixabay.com/bilyjan
Ilustrasi sampah 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Volume sampah di beberapa pasar tradisional di Kota Amlapura alami penurunan 5 meter kubik  setiap harinya.

 Penurunan volume sampah dipicu daya beli masyarakat menurun akibat merebaknya corona virus disease (COVID - 19). Sehingga volume sampah di pasar turun.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Karangasem, I Gede Ngurah Yudiantara menjelaskan, volume sampah turun sekitar 5 meter kubik dari Bulan April lalu.

Rata - rata volume sampah setiap harinya capai 60 meter kubik, sekarang hanya 55 meter kubik.

CEO Tokopedia Kirim Surat ke Konsumen Jelaskan Soal Pencurian Data

Diduga Sopir Ngantuk, Mobil Pick Up Oleng Hingga Terguling di Bilukpoh Jembrana

15 Sekolah di Tabanan Siap Terapkan PPDB Online, Dewan Ingatkan Jangan Mainkan Kuota Afirmasi

Penurunan terjadi sekitar Pasar di Kota Amlapura.

"Penurunan hanya terjadi di pasar tradisional. Namun sampah di masyarakat relatif tetap, tidak ada penambahan maupun penurunan. Penurunan sampah organik dan non organik sekitar 5  meter kubik per harinya,"kata I Gede Ngurah  Yudiantara, Selasa (12/5/2020) siang.

Mantan Kepala Dinas Kominfo Karangasem  ini menambahkan, penurunan volume sampah terjadi di beberapa perkantoran & sekolah di Kota Amlapura.

Mengingat proses belajar siswa diliburkan  akibat pandemi COVID. Proses belajar disekolah  diliburkan sejak sebulan yang lalu, hingga sekarang ini.

Dodek sapaan akrab Gede Ngurah Yudiantara menduga, penurunan volume sampah di Kota Amlapura disebabkan beberapa hal.

Satu diantaranya dibatasinya operasional pasar, sehingga volume sampah menurun. Daya beli warga turun. Tak ada aktivitas di sekolah juga menjadi salah satu pemicu.

"Cuma sekarang petugas ada tambahan mengambil sampah sekitar tempat karantina pekerja migran indonesia (PMI). Seperti di SKB Jasri, & beberapa  tempat sekitar Kecamatan Karangasem. Jumlahnya tidak begitu banyak, hanya berapa kubik,"imbuh Dodek, mantan Kabag Humas Pemkaab.

Ditambahkan, petugas tetap kerja  seperti biasanya walaupun ada penurunan volume sampah.

Beberapa kendaraan truk hanya sekali buang sampah ketempat proses akhir sampah (TPA) Butus, Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem.

 Ada juga beberapa truk yang membuang sampah dua kali ke TPA.

Untuk diketahui, aktivitas belajar mengajar disekolah sementara ditutup sejak beberapa bulan lalu. Mengingat penyebaran COVID - 19 semakin meningkat.

Kru Kapal Pesiar di Jerman Dipulangkan, Mega Bersyukur Daripada Tetap Tinggal di Tengah Laut

Bisa Timbulkan Risiko Saat Dewasa, Ini Dampak Buruk jika Orangtua Terlalu Banyak Ambil Foto Anak

UAS SMP di Badung di Serahakan ke Masing-Masing Sekolah, Disdikpora Sebut Ada Dua Model Pelaksanaan

Sedangkan operasional pasar tradisional dibatasi semenjak pertengahan April 2020. Ditambah lagi pembatasan toko modern, serta senggol.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved