Ini 6 Cara Agar Anak Menjadi Optimistis di Tengah Pandemi.
enam cara untuk membantu keluarga menemukan harapan dan tetap optimisme di tengah pandemi.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Banyak hal negatif yang terjadi di dunia ini.
Seperti pencurian hingga pembunuhan.
Sebagai orangtua tentu kita menjadi khawatir akan hal tersebut.
Berkat siklus berita 24 jam, media sosial, pemberitahuan di ponsel, dan bahkan sumber yang tidak kita harapkan, seperti Instagram dan YouTube, kita semua terbenam dalam berita.
• Inilah 10 Smartphone Paling Laris di Dunia Selama Kuartal-I 2020
• Rumah Sakit di Rusia Terbakar, 5 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia
• Ingin Menurunkan Berat Badan ?, Cobalah Perpaduan 9 Jenis Makanan Ini
Dapat dimengerti jika kamu tidak bisa menunjukkan wajah bahagia setiap hari dan merasa sulit menjaga anak-anak agar tetap optimistis tentang masa depan.
Namun, jangan menyerah.
Ironisnya, meskipun media dan teknologi tampaknya menjadi penyebab kita bersikap pesimistis, mereka juga penting untuk kita mengatasi rasa pesimistis tersebut, dengan menggunakannya secara bijak atau mengetahui kapan harus menghindarinya.
Berikut adalah enam cara untuk membantu keluarga menemukan harapan dan tetap optimisme di tengah pandemi.
1. Tempatkan hal-hal dalam perspektif
Ketika tragedi menyerang suatu tempat di dunia, kita menghidupkannya kembali setiap kali kita menyalakan TV, membuka media sosial kita, memeriksa notifikasi telepon kita atau melihat tajuk sensasional.
Bagaimana kita merespons berita juga membuat perbedaan pada cara anak-anak memprosesnya.
Bantu anak-anak meletakkan segala sesuatunya dalam perspektif dengan menjelaskan bahwa suara paling keras menangkap paling banyak pendengar dan kamu harus selalu melakukan riset sendiri.
Ketika kamu mengukur dengan benar tentang berbagai hal, itu mengurangi ketakutan anak-anak dan mengembalikan harapan mereka.
2. Bicara tentang apa yang kamu syukuri
Karakter yang kuat menjadi dasar bagi anak-anak ketika dunia terasa kacau.