Corona di Indonesia
Di Tengah Pandemi Covid-19, Penumpang Berkerumun di Bandara Soetta
Antrean calon penumpang pesawat udara di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, terlihat padat, Kamis.
Di Tengah Pandemi Covid-19, Penumpang Berkerumun di Bandara Soetta
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Antrean calon penumpang pesawat udara di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, terlihat padat, Kamis (14/5/2020) pagi.
Dari sejumlah foto yang diterima Tribunnews.com dari akun instagram @fahlevi.rezza dan diunggah kembali oleh @jktinfo, tidak terlihat adanya physical distancing diantara calon penumpang tersebut.
Dari foto yang diunggah, terlihat antrean panjang, dan adanya penumpukan calon penumpang penerbangan di area loket pembelian tiket.
• Iuran BPJS Kesehatan Naik, Presiden Dinilai Abaikan Keputusan MA
• Slank Rilis Lagu Dampak Covid-19, Bisa Dinikmati Lewat Channel Youtube Ini
Penumpukan dan panjangnya antrean ini, tentunya berlawanan dengan adanya protokol kesehatan yang mengharuskan adanya penerapan physical distancing saat berada di tempat umum atau keramaian.
Bahkan tidak ditemukan adanya penanda jarak aman, bagi penumpang yang akan melakukan antrean atau menunggu di loket pembelian tiket.
Padahal sebelumnya Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto Rahardjo, mengatakan seluruh operator bandara diwajibkan menerapkan protokol kesehatan yang ketat termasuk mengatur physical distancing.
"Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No 18 Tahun 2020, yang telah diterbitkan beberapa waktu lalu," ucap Novie.
• Penyerang Novel Baswedan Berjaket ala Gangster, Ini Kata Saksi
• Kasus Perbudakan ABK Dilaporkan ke Dewan HAM PBB, Ternyata Gaji Mereka Belum Dibayar
PT Angkasa Pura II (Persero) saat dikonfirmasi membenarkan bahwa sempat terjadi antrean calon penumpang pesawat di posko pemeriksaan dokumen perjalanan yang terletak di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 04.00 WIB.
Lalu sekitar pukul 05.00 WIB sudah tidak terjadi lagi antrean hingga siang hari.
Senior Manager Branch Communications & Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga mengatakan personel Angkasa Pura II telah berupaya penuh mengatur antrean namun calon penumpang pesawat yang datang cukup banyak di Terminal 2 Gate 4.
“Antrean di posko verifikasi dokumen terjadi mulai pukul 04.00 WIB, di mana calon penumpang memiliki tiket pesawat untuk penerbangan antara pukul 06.00 - 08.00 WIB. Di antara pukul tersebut terdapat 13 penerbangan dengan keberangkatan hampir bersamaan, yaitu 11 penerbangan Lion Air Group dan 2 penerbangan Citilink,” katanya.
“Seperti diketahui, pada masa pengecualian dalam pembatasan penerbangan ini, calon penumpang harus melakukan verifikasi kelengkapan dokumen sebagai syarat untuk bisa memproses check in. Verifikasi dokumen dilakukan oleh personel gabungan dari sejumlah instansi yang masuk dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang ada di posko pemeriksaan,” tambah Febri Toga.
Adapun dokumen yang diverifikasi sebagai syarat agar calon penumpang dapat memproses check in antara lain tiket penerbangan, surat keterangan dinas, surat bebas COVID-19, dan dokumen lainnya sesuai yang tercantum dalam Surat Edaran No 4/2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19 yang diterbitkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
“Saat ini(siang hari) sudah tidak ada antrean lagi di Terminal 2. Kami selalu berupaya untuk menjaga physical distancing di setiap area. Penerapan physical distancing di Soekarno-Hatta juga akan dievaluasi berkala melihat situasi dan kondisi terkini yang cukup dinamis,” ujar Febri Toga.
Febri Toga mengatakan ke depannya juga dilakukan penataan jadwal keberangkatan penerbangan.
“Seluruh stakeholder akan melakukan evaluasi untuk menata jadwal penerbangan supaya tidak ada yang berdekatan,” jelas Febri Toga.
Seluruh bandara PT Angkasa Pura II selalu beroperasi dengan merujuk kepada Peraturan Menteri Perhubungan No 18/2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam Rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19.
Terkait hal tersebut, Anggota Ombudsman RI Alvin Lie telah menyurati Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub dan PT Angkasa Pura II (Persero).
Namun, dirinya enggan memberitahu apa isi surat yang dilayangkan ke stakeholder layanan penerbangan tersebut.
"Tidak dapat saya ungkap persisnya," kata Alvin.
Alvin menyayangkan kejadian penumpukan menumpuk di posko pemeriksaan dokumen kelengkapan perjalanan di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten
"Sejak pag tadi jam 07.00 WIB atau bahkan mungkin sejak jam 06.00 WIB sudah terjadi antrean di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta hingga sekitar menjelang jam 10.00 WIB. Itu sangat padat," ujarnya.
Alvin menilai hal itu membuktikan buruknya koordinasi AP II selaku pengelola, otoritas bandara, dan selaku garda terdepan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub.
Ditambah kurangnya transparansi terhadap maskapai penerbangan terkait berapa jumlah tiket yang mereka terbitkan sehingga bandara tidak bisa mengantisipasi penumpang yang akan datang.
Alvin juga menilai lemahnya koordinasi stakeholder penerbangan dengan tim Satgas Covid-19 yang ditempatkan di bandara.
"Kerumunan atau antrean yang panjang itu jelas mengabaikan aturan physical distancing dan protokol kesehatan," terangnya.
Alvin bahkan mendapatkan data bahwa ada beberapa penerbangan yang jumlah tiket terjualnya melebihi batas ketentuan 50 persen.
Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta AKP Alexander Yurikho membantah ada penumpukan penumpang di bandara. "Tidak ada penumpukan," kata Alex.
Menurut Alex, yang terjadi adalah antrean penumpang yang sedang menjalani pemeriksaan proses persyaratan sebelum terbang.
Pemerintah menetapkan sejumlah syarat bagi masyarakat yang akan berpergian ke luar daerah.
"Yang ada adalah proses yang berjalan dalam rangka proses penerbangan dengan penerapan protokol pencegahan penyebaran Covid-19," tuturnya.
Alex menuturkan aparat gabungan yang bertugas di Bandara Soetta juga terus mengingatkan kepada para penumpang untuk mengikuti aturan physical distancing.
Aparat gabungan, lanjutnya, juga akan terus melakukan pengamanan di sekitar area Bandara Soetta.
"Aparatur gabungan sudah berusaha menerapkan prinsip physical distancing," ucap Alex.
Terpisah, Anggota Komisi V DPR Irwan meminta pemerintah mengutamakan keselamatan masyarakat, dengan konsisten menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Irwan setelah adanya penumpukan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, menyusul pelonggaran tranportasi umum di saat PSBB.
"Jauh-jauh hari sudah sering saya ingatkan, bahwa penyebab utama semua masalah bangsa saat ini kan pandemi Covid-19. Jadi sudah seharusnya pemerintah fokus pada penyelesaian covidnya," tutur Irwan.
Irwan melihat, keputusan pemerintah pada saat ini lebih mengutamakan keselamatan kekuasaan dan ekonomi di dalam negeri, dengan mengkesampingkan keselamatan rakyat.
Menurut Irwan, persoalan ekonomi sebenarnya sudah ditangani dengan diterbitkannya Perppu Nomor 1 Tahun 2020, yang mengalokasikan tambahan anggaran sebesar Rp 405 triliun.
"Kemudian dalam APBN terjadi pengehematan dengan realokasi anggaran dan refocusing kegiatan. Ini kan lebih ke stimulus ekonomi," papar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu.
"Lalu harga BBM tidak turun, padahal minyak dunia turun, ditambah BPJS dinaikan. Artinya, langkah pemerintah selamatkan ekonomi, berupa cadangan anggaran dan lainnya lebih dari cukup," sambung Irwan.
Oleh sebab itu, Irwan meminta pemerintah menguatkan PSBB yang telah dipilihnya dalam memerangi Covid-19, tanpa mengeluarkan kebijakan yang keliru seperti saat ini dengan melonggarkan transportasi umum.
"Saya minta secara tegas, cabut surat edaran sampai dengan kita melewati puncak kurva dan cenderung turun, baru kita longgarkan," ucap Irwan. (.)(.)