Briptu Kristian Diserang Secara Brutal Oleh KKB Papua Saat Sendirian di Pos Polisi Paniai
Tak hanya itu, KKB Papua juga mengambil inventaris Pospol 99 yakni 1 Pucuk Senjata Api jenis AK 47, 2 Pucuk Senjata Api Jenis SS 1 V1.
TRIBUN-BALI.COM - Pos Polisi di Paniai diserang secara brutal oleh kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua.
Dalam tragedi tersebut, KKB Papua secara brutal mengeroyok seorang anggota Polri, Briptu Kristian.
Tak hanya itu, KKB Papua juga mengambil inventaris Pospol 99 yakni 1 Pucuk Senjata Api jenis AK 47, 2 Pucuk Senjata Api Jenis SS 1 V1.
Berikut rangkuman faktanya dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Polisi Kantongi Identitas Pelaku Penyerangan Pospol di Paniai Papua'
1. Kronologi kejadian
Kronologi kejadiannya diungkap oleh Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal, Sabtu (16/5/2020).
Menurut Kamal, saat terjadi penyerangan, anggota yang tinggal di pos hanya satu orang.
“Sebelum kejadian, tiga personel anggota Pospol 99 atas nama Briptu Irvan, Bripda Ganda, Bripda Aldi sedang melaksanakan kegiatan tatap muka bersama masyarakat bertempat di salah satu rumah warga masyarakat, sehingga pada saat itu anggota yang menjaga kantor Pospol 99 adalah Briptu Kristian Paliling,” ungkapnya.
Sekelompok orang kemudian mendatangi Pos Polisi dan melakukan pengeroyokan serta perampasan senjata.
“Pada saat Briptu Cristian Paliling sedang berada di Pospol 99 tiba-tiba datang sejumlah masyarakat dan langsung melakukan penganiayaan terhadap korban serta merampas Senjata Api inventaris Pospol 99 tersebut,” papar Kamal.
Briptu Kristian tak berdaya dikeroyok para pelaku.
“Atas kejadian tersebut korban mengalami luka-luka dan para pelaku membawa kabur Senjata Api inventaris milik Pospol 99,”kata Kamal.
Menurut Kamal, pasca kejadian, tepatnya hari jni Kapolres Paniai AKBP A. Wakhid P. Utomo langsung meninjau ke TKP untuk dilakukan penyelidikan awal dan mengevakuasi korban.
2. Tiga senjata diambil
“Dari hasil penyelidikan, didapati bahwa Senjata Api yang dirampas berjumlah 3 Pucuk. Sedangkan korban Briptu Kristian telah di terbangkan ke Nabire menggunakan Helly untuk mendapatkan pertolongan medis di RSUD Nabire,” jelasnya.
Briptu Kristian Paliling tiba di langsung di evakuai ke Nabire dengan menggunakan pesawat Helly PK - USS9. “Korban kini sedang dirawat RSUD Nabire,” tutur Kamal.
Barang inventaris Pospol 99 yang dirampas para pelaku pelaku, 1 Pucuk Senjata Api jenis AK 47, 2 Pucuk Senjata Api Jenis SS 1 V1.
3. Identitas pelaku sudah didapat
Kini, pihak kepolisian telah mengantongi identitas pelaku.
”Anggota di lapangan telah mengantongi indentitas salah satu pelaku penganiayaan dan perampasan senjata api inventaris Pospol,” ujar Kamal
Untuk itu, lanjut Kamal, pihaknya meminta para pelaku menyerahkan diri serta mengembalikan senjata yang dirampas.
”Kami meminta kepada para pelaku untuk segera menyerahkan diri dan mengembalikan senjata inventaris milik Pospol 99 Polres Paniai.
Kami juga meminta bantuan kepada para tokoh untuk dapat membantu melakukan pendekatan terhadap para pelaku,” terang Kamal.
Tragedi sebelumnya, KKB Papua Tembak 7 Karyawan Freeport
Tak hanya pos polisi, KKB Papau sebelumnya juga pernah menyerang perusahaan tambang PT Freeport Indonesia.
KKB Papua Joni Botak diduga berperan dalam penembakan terhadap 7 pegwai PT Freeport Indonesia di wilayah OB 1, kawasan perkantoran dan pemukiman karyawan.
Pasca-penembakan tersebut, TNI/Polri melakukan pengejaran dan penyisiran di area tersebut dan melakukan razia.
Dari hasil investigasi sementara, aparat keamanan mendapatkan informasi, bahwa penembakan itu dilakukan sedikitnya delapan orang.
Akhir-akhir ini, beberapa KKP Papua terpecah dan diisukan akan merebut kekuasaan yang selama ini dipegang oleh Goliat Tabuni.
Kondisi Goliat yang semakin renta membuat para KKB itu menjadikan area Freeport lahan peperangan.
Mengingat, di kawasan itu Goliat Tabuni tinggal.
Namun, selama ini kawasan tersebut didiami oleh KKB Joni Botak.
Berikut kronologinya dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Teror KKB di Kawasan Freeport, Diduga Ulah Joni Botak hingga Lebih dari 8 Orang'.
Graeme Thomas Weal (57), yang merupakan warga negara New Zeland tewas. Dia berprofesi sebagai konsultan layanan pusat.
"Dari aksi tersebut ada tiga korban, satu WNA asal New Zeland meninggal dunia dan dua WNI terluka," kata Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata, kepada wartawan di Kantor Polsek Kuala Kencana, Senin sore.
Sementara itu, dua korban luka-luka adalah Jibril MA Bahar (49) dan Ucok Simanungkalit (57).
Jibril mengalami luka tembak di perut dan paha bagian kanan.
Sedangkan ucok tertembak di bagian siku tangan dan punggung belakang.
Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, aksi penembakan di kawasan penambangan emas Freeport itu diduga ulah gerombolan pimpinan Joni Botak.
Saat ini aparat keamanan tengah dikerahkan untuk melakukan pengejaran ke gerombolan tersebut.
"KKB dilaporkan melakukan penyerangan dengan menembaki karyawan saat berada di OB 1 Kuala Kencana.
Belum ada laporan terkait pengejaran yang dilakukan tim gabungan, karena anggota masih di lapangan," kata Waterpauw, dilansir dari Antara.
Sementara itu, lokasi penembakan langsung dijaga ketat aparat keamanan bersenjata.
Berdasar keterangan yang diperoleh, beberapa saksi mata mengaku sempat melihat delapan orang memasuki area Kantor OB PT Freeport Kuala Kencana dengan menenteng senjata api.
"Pelaku diperkirakan lebih dari delapan orang.
Saksi-saksi melihat ada delapan orang membawa senjata api," jelas Era.
Sementara itu, saat penyerangan terjadi, Kantor OB PT Freeport Kuala Kencana dijaga oleh enam anggota Brimob yang tergabung dalam Satgas Amole.
Usai melakukan penembakan, para pelaku melarikan diri ke arah hutan di belakang Kuala Kencana tembus ke arah Mile 39.
"Upaya yang kami lakukan yaitu bersama Satgas Amole memperketat pengamanan di area Kuala Kencana dan terus berkoordinasi dengan semua satuan untuk melakukan pengejaran.
Malam ini juga kami akan melakukan razia skala besar di daerah-daerah rawan yang diduga menjadi perlintasan kelompok ini," kata Era.
Sementara itu, menurut juru bicara PT Freeport Reza Pratama, korban kebrutalan anggota KKB itu berjumlah tujuh orang, satu di antaranya meninggal dunia.
"Kami sangat berduka atas kehilangan satu orang rekan karyawan yang meninggal dalam kejadian penembakan di area perkantoran PT Freeport Indonesia, di Kuala Kencana, Timika," kata Reza dalam keterangan pers yang diterima di Jayapura, Senin malam waktu Papua.
Empat orang korban lain dalam insiden penembakan mengalami cedera ringan dan telah mendapatkan perawatan di lokasi.(*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 3 FAKTA Serangan Brutal KKB Papua di Pospol Paniai, Keroyok Briptu Kristian Lalu Ambil AK-47 dan SS1