Presiden Jokowi Ajak Damai Virus Corona, Kalla: Virusnya Enggak Mau, Bagaimana?

Menurut dia, keganasan virus yang menyebabkan penyakit Covid-19 itu semestinya tidak bisa untuk diajak berdamai.

Editor: Eviera Paramita Sandi
KOMPAS.COM/RAKHMAT NUR HAKIM
Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (22/5/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla angkat bicara terkait ajakan Presiden Joko Widodo agar masyarakat dapat berdamai dengan virus corona atau Covid-19.

Menurut wakil presiden Jokowi di periode pertama ini, istilah "berdamai" baru bisa dilakukan apabila kedua belah pihak sama-sama menginginkan perbaikan.

"Berdamai itu kalau dua-duanya ingin berdamai. Kalau kita hanya ingin damai, tapi virusnya enggak, bagaimana?" ujar Kalla dalam diskusi Universitas Indonesia Webinar "Segitiga Virus Corona", Selasa (19/5/2020).

Di sisi lain, Kalla juga menyinggung bahwa ajakan untuk berdamai cukup kontras dengan sifat virus corona itu sendiri.

Menurut dia, keganasan virus yang menyebabkan penyakit Covid-19 itu semestinya tidak bisa untuk diajak berdamai.

Apalagi, virus corona juga tidak memilih atau memilah siapa korbannya. Untuk itu, Jusuf Kalla memandang istilah berdamai kurang tepat ketika terjadi pandemi Covid-19.

"Jadi istilah damai agak kurang pas karena damai itu harus kedua belah pihak," kata Wapres yang pernah mendampingi Jokowi pada periode 2014-2019 ini.

Kalla berasumsi ajakan berdamai tersebut sebagai dorongan agar masyarakat dapat disiplin menggunakan masker hingga rajin mencuci tangan.

"Mungkin kebiasaan kita yang harus pakai masker terus, cuci tangan terus," ucap Kalla.

"Tidak berarti kita berdamai, risikonya mati," kata dia. Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat hidup berdampingan dengan virus corona atau Covid-19.

Sebab, Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) menyatakan terdapat potensi bahwa virus ini tidak akan segera menghilang dan tetap ada di tengah masyarakat.

"Artinya kita harus hidup berdampingan dengan Covid-19. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, berdamai dengan Covid," kata Presiden seperti dikutip dari siaran pers resmi, Jumat (15/5/2020).

"Sekali lagi, yang penting masyarakat produktif, aman, dan nyaman," tutur dia.

Kepala Negara menegaskan bahwa hidup berdampingan dengan Covid-19 bukan berarti menyerah dan menjadi pesimistis.

Justru kondisi ini merupakan titik tolak menuju tatanan kehidupan baru masyarakat untuk dapat beraktivitas kembali sambil tetap melawan ancaman Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. "Berdampingan itu justru kita tidak menyerah, tapi menyesuaikan diri," kata Presiden Jokowi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved