Penganiayaan Prada Lucky

Aksi Penganiayaan Prada Lucky oleh 20 Oknum TNI, 16 Orang Pakai Selang, 4 Orang Pakai Tangan

Aksi penganiayaan oleh 20 oknum anggota TNI kepada Prada Lucky menjadi perhatian banyak pihak akibat korban sampai meninggal dunia.

|
Istimewa
Ilustrasi kekerasan - Aksi Penganiayaan Prada Lucky oleh 20 Oknum TNI, 16 Orang Pakai Selang, 4 Orang Pakai Tangan 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Aksi penganiayaan oleh 20 oknum anggota TNI kepada Prada Lucky menjadi perhatian banyak pihak yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Aksi keji yang dilakukan oleh 20 oknum TNI kepada Prada Lucky ini benar-benar tidak dapat dibayangkan.

Dari penyelidikan yang dilakukan, dari 20 oknum TNI yang melakukan tindakan penganiayaan, 16 orang diketahui melakukan kekerasan menggunakan selang.

Tak hanya berhenti sampai disana, sebanyak 4 orang lainnya melakukan penganiayaan menggunakan tangan kosong.

Baca juga: Kelangkaan Gas LPG di Denpasar Kembali Terjadi, YLPK Bali Pertanyakan Komitmen Pertamina

Seperti diketahui Prada Lucky meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada pada Rabu (6/8/2025) pukul 11.23 Wita.

Hasil penyelidikan kasus penganiayaan Prada Lucky ini juga mengungkap pelaku sebanyak 20 oknum anggota TNI.

Sementara itu, masih dari laporan terkait kasus penganiayaan Prada Lucky terungkap adanya dugaan aksi LGBT.

Dugaan aksi LGBT itu diduga dilakukan Prada Lucky dan Prada Ricard Junimton Bulan, hal ini pula disebut sebagai pemicu dari penganiayaan berat tersebut.

Tindak lanjut dari laporan aksi LGBT itu, Prada Lucky dan Prada Ricard Junimton Bulan pun menjalani pemeriksaan pada Minggu (27/7) pukul 21.45 Wita,

Pemeriksaan terkait aksi LGBT terhadap Prada Lucky dan rekannya itu dilakukan oleh Staf-1/Intel Yonif 834/WM.

Baca juga: 3 Ribu Peserta Ikuti Bali Internasional Trail Run 2025, Sambut HUT Kemerdekaan RI ke-80

Kemudian, pada Senin (28/7) sekira pukul 06.20 Wita, Prada Lucky izin pada anggota jaga untuk buang air besar, namun ternyata yang bersangkutan kabur.

Aksi kabur yang dilakukan Prada Lucky itu pertama kali diketahui oleh anggota Staf Intel an. Serda Lalu Parisi Ramdani.

Serda Ramdani saat itu mengecek ke kamar mandi, dan ternyata Prada Lucky tidak ada atau kabur. Aksi kabur Prada Lucky itu pun dilaporkan Serka Ramdani kepada Sertu Thomas Desambris Awi.

Kemudian sekira pukul 09.25 WITA, Serka Ramdani melaporkan aksi kabur Prada Lucky kepada Danki A an. Lettu Inf Ahmad Faisal.

Danki A lalu memerintahkan pencarian terhadap Prada Lucky kepada para organik Kipan A. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved