Tunda Pembayaran THR 29.000 Karyawan, Lion Air Ngaku Sedang Hadapi Masalah Keuangan

Lion Air Grup memberlakukan penundaan pembayaran tunjangan hari raya (THR) kepada seluruh karyawannya yang berjumlah sekitar 29.000 orang,

Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Zaenal Arifin
Pesawat Lion Air yang tengah parkir di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-BALI.COM - Lion Air Group sedang menghadapi masalah keuangan karena adanya larangan penerbangan selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Karenanya, Lion Air Grup memberlakukan penundaan pembayaran tunjangan hari raya (THR) kepada seluruh karyawannya yang berjumlah sekitar 29.000 orang, hingga kondisi keuangan pulih.

Bagi karyawan level bawah, Grup Lion Air ini melakukan pembayaran sebagian THR atau mengangsur hingga kondisi keuangan membaik.

"Lion Air Group tengah berada di masa sulit dan menantang, atas kondisi yang tercipta akibat Covid-19 serta memberikan dampak luar biasa, termasuk situasi yang penuh ketidakpastian,"ungkap Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, Rabu (20/5) dalam pernyataan tertulis yang diterima KONTAN.

Promo Telkomsel Berupa Kompetisi Berhadiah Samsung Galaxy A51, Ini Syarat dan Cara Mengikutinya

Diserahkan Koster, Satgas BUMN Bali Bantu Warga Flobamora yang Terdampak Pandemi Covid-19

THR bagi PNS Pemkab Badung Dipastikan Cair Hari Ini

Lion Air Grup terdiri dari maskapai penerbangan Lion Air (kode penerbangan JT), Wings Air (kode penerbangan IW), Batik Air (kode penerbangan ID) dan anggota afiliasi lainnya.

Danang menyampaikan penjelasan terkait beredarnya informasi terkait penanganan manajemen atas karyawan selama masa pandemi corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Menurut Danang tahun ini, pandemi Covid-19 menjadikan industri penerbangan mati suri atau tidak beroperasi normal secara domestik dan internasional.

Sementara, biaya-biaya yang harus ditanggung tanpa beroperasi masih cukup besar, sehingga menimbulkan kesulitan yang sangat berat.

Kondisi ini juga dialami oleh Lion Air Grup.

 "Keadaan yang terjadi mendorong manajemen perusahaan-perusahan penerbangan mengambil langkah-langkah yang dianggap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, termasuk tindakan atau kebijakan yang tidak disukai atau yang tidak populis," katanya.

Perusahaan anggota Lion Air Group memutuskan kebijakan-kebijakan yang dinilai dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Dalam upaya menjaga kelangsungan dimaksud, pada kondisi pendapatan yang sangat minimal.

Ia menyebut dengan adanya pembatasan perjalanan, armada Lion Air Grup yang beroperasi hanya 5% dari kapasitas normal.

Sejak Awal Mei 2020, Hana Ricebowl Perkenalkan Menu Baru yang Terinspirasi dari Drama Korea

Ramalan Zodiak Cinta Besok 21 Mei 2020: Capricorn Terlihat Bersinar, Tenangkan Dirimu Cancer

Komunitas Bandara I Gusti Ngurah Rai Berikan Bantuan untuk Warga Terdampak COVID-19

 Artinya Jika sebelumnya rata-rata 1.000 penerbangan per hari, saat ini hanya sekitar 50 penerbangan saja.

Lion Air Group melakukan pembicaraan dengan mitra-mitra usaha serta melakukan pemotongan penghasilan alias gaji seluruh manajemen dan karyawan.

Sumber: Kontan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved