33 Subak di Denpasar Mendapat Bantuan Pupuk dan Benih Padi, Siap Tanam di Lahan 1.535 Hektar

Dinas Pertanian Kota Denpasar menyerahkan bantuan berupa Pupuk NPK dan benih padi secara gratis kepada para petani di Denpasar

Dinas Pertanian Kota Denpasar
Foto : Penyerahan pupuk dan bibit kepada perwakilan petani di Denpasar 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Dinas Pertanian Kota Denpasar menyerahkan bantuan berupa Pupuk NPK dan benih padi secara gratis kepada para petani di Denpasar, Bali.

Bantuan ini diserahkan Sabtu (23/5/2020) secara simbolis kepada perwakilan petani di setiap kecamatan di Denpasar yang dilakukan di Subak Kedua, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar.

Kadis Pertanian Kota Denpasar, Gede Ambara Putra mengatakan, bantuan pupuk NPK dan bibit padi ini diberikan kepada 33 subak yang ada di Denpasar.

Nantinya pupuk ini akan digunakan untuk masa tanam mulai bulan Juni sampai September 2020, dengan areal seluas 1.535 hektar.

Pemprov Bali Persilakan Masyarakat Beraktivitas di Luar Rumah, Pemkot Denpasar: Sejalan dengan PKM

Di Tengah Pandemi Covid-19, Anthi Manfaatkan Usaha Kuliner Rumahan Jadi Peluang Bisnis Menguntungkan

Puluhan Anggota Polsek Kawasan Pelabuhan Benoa di Rapid Test Covid-19

"Pemberian bantuan pupuk ini untuk pengamanan produksi padi di Denpasar, dikarenakan dari subsidi nasional Pemerintah Pusat kebutuhan pupuk NPK yang dialokasikan untuk Kota Denpasar sangat jauh dari kebutuhan yang idealnya sebesar 200 kg per hektar, namun hanya mampu tersedia 75 kg per hektar," kata Ambara.

Dengan adanya refocusing anggaran Pemkot Denpasar, petani mendapatkan tambahan lagi 100 kg per hektar pupuk NPK Phonska Plus Non Subsidi dan 20 kg per hektar benih varietas Ciherang.

Ia berharap dengan bantuan ini, pengamanan produksi padi di Denpasar dapat tercapai.

Dan untuk produktivitas padi dapat tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 67,07 kg per hektar.

Apalagi dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini sangat diperlukan penguatan ketahan pangan.

Sehingga pihaknya berupaya membantu meringankan beban para petani untuk tetap bisa memproduksi padi dalam situasi seperti ini.

Pihaknya juga mengatakan, sebenarnya saat ini petani yang paling aman dalam bekerja karena lahan yang luas dan cuma satu sampai tiga orang saja dibutuhkan saat menanam padi.

Akan tetapi pihaknya meminta tetap harus menjaga diri dengan protokol kesehatan, dikarenakan kebanyakan para petani sudah berumur lanjut.

"Ya tetap harus menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak saat beraktivitas baik disaat disawah maupun dirumah," katanya.

Pihaknya juga berharap para petani bisa mengolah lahan sawahnya dengan  baik untuk bercocok tanam.

"Dan selalu jaga diri, jaga keluarga, jaga kelompok-kelompok tani serta jaga lahan sawah agar bisa selalu berproduksi menghasilkan pangan untuk kebutuhan masyarakat," katanya. (*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved