Corona di Bali
UPDATE Covid-19: 293 Orang Telah Sembuh di Bali, Penambahan Kasus Positif di Indonesia Masih Tinggi
Sebanyak 6 orang pasien Covid-19 di Bali dinyatakan sembuh, sehingga secara kumulatif menjadi 293 orang pada Minggu (24/5/2020)
Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM - Sebanyak 6 orang pasien Covid-19 di Bali dinyatakan sembuh, Minggu (24/5/2020).
Secara kumulatif jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 di Bali menjadi 293 orang.
Meski demikian, ada 6 kasus terkonfirmasi positif baru yang diumumkan oleh Pemerintah Provinsi Bali, melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 per Minggu (24/5/2020) kemarin.
Keenam kasus positif tersebut merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdiri dari 2 orang PMI dan 4 orang merupakan kasus transmisi lokal.
Sehingga, jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 di Bali menjadi 394 orang.
• Nekat Bikin Kerumunan di Tengah Pandemi Covid-19,Tujuh Orang Warga Diamankan Polresta Denpasar
• Total Pasien Meninggal Dunia di Indonesia karena Covid-19 Hingga Hari Ini Sebanyak 1.372
"Sementara untuk jumlah pasien yang telah sembuh hari ini sejumlah 293 orang. Dan bertambah 6 orang WNI, terdiri dari 2 orang PMI, 3 orang imported case dan 1 orang kasus transmisi lokal," ungkap, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra selaku Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Tidak ada penambahan kasus meninggal akibat Covid-19 di Bali, sehingga jumlahnya masih tetap sejumlah 4 orang.
Adapun jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) hingga Minggu (24/5/2020) kemarin yakni sebanyak 97 orang yang berada di 3 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT RS Nyitdah dan BPK Pering).
Dewa Made Indra menambahkan, jumlah angka positif di Bali sebagian besar masih didominasi oleh imported case, sedangkan kasus transmisi lokal secara kumulatif sejumlah 166 Orang.
"Semakin kita disiplin dalam pelaksanaan pencegahan ini maka transmisi lokal penyebaran Covid-19 pasti bisa kita hentikan," imbuhnya.
PKM di Denpasar
Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kota Denpasar memasuki hari kesembilan pada Minggu (24/5/2020) kemarin.
Untuk penjagaan masih tetap dilaksanakan di 8 titik perbatasan masuk ke Kota Denpasar.
Pelaksanaan hari kesembilan ini berjalan cukup lancar dan tak ada penumpukan kendaraan di pos penjagaan.
Kasatpol PP Kota Denpasar, Dewa Gede Anom Sayoga mengatakan walaupun sudah memasuki pelaksanaan kesembilan, namun masih saja ditemukan ada pengendara yang tak menggunakan masker.
Juga ada pengendara tak melengkapi diri dengan identitas sehingga diminta putar balik.
"Masih tetap kami temukan yang tidak pakai masker. Padahal masker itu penting untuk diri sendiri, sama seperti penggunaan helm saat berkendara juga penting kan," katanya.
Ia menambahkan, jika nanti masyarakat sudah semakin disiplin, maka penjagaan pun tak akan dilakukan lagi.
"Kalau semua sudah disiplin, nanti kita mungkin tidak perlu berjaga lagi," katanya.
Dari data terakhir yang diperoleh Tribun Bali, sebanyak 4.337 pengendara tak memiliki tujuan yang jelas dan tak membawa surat keterangan atau surat tugas.
Adapun yang tak menggunakan masker sebanyak 399 orang. Sehingga total 4.337 orang atau pengendara yang diminta putar balik.
Sementara warga yang telah mengikuti rapid test sebanyak 719 orang dengan hasil non reaktif.
Ia menambahkan, untuk yang mengikuti rapid test kini pun dilaksanakan secara selektif agar tepat sasaran.
"Rapid test-nya sesuai SOP agar tepat sasaran. Yang dites itu yang dicurigai datang dari daerah zona merah, maupun dari luar bali secara sampling," katanya.
Sementara itu, Majelis Madya Desa Adat (MMDA) Kota Denpasar dijadwalkan akan mulai merancang pembuatan pararem Covid-19 hari ini.
Pararem ini nantinya akan memuat sanksi adat dalam penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kota Denpasar.
Hal tersebut dikatakan oleh Bendesa Madya Majelis Desa Adat Kota Denpasar, Anak Agung Sudiana saat dihubungi Minggu (24/5/2020).
"Besok (hari ini, red.) mulai membuat rancangan kesepakatan pararem dan sanksi. Kami juga akan gelar parum bersama dengan bendesa dan majelis untuk merancangnya," kata Sudiana.
Perkembangan Covid-19 di Indonesia
Bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri pada Minggu (24/5/2020) kemarin, Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kembali menyampaikan perkembangan Covid-19 di Indonesia.
Gugus Tugas mengumumkan penambahan pasien Covid-19 yang sembuh sebnyak 153 orang sehingga totalnya menjadi 5.402.
Namun demikian, jumlah kasus terkonfirmasi positif juga terus meningkat menjadi 22.271 setelah ada penambahan 526 orang.
Sedangkan kasus meninggal akibat Covid-19 di Indonesia menjadi 1.372 dengan penambahan 21 orang.
Dilansir dari laman resmi Gugus Tugas, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto mengajak masyarakat memulai pola hidup baru, cara berpikir baru, dan bertindak untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Pahami, bahwa dalam situasi yang saat ini terjadi, kita tidak boleh menggunakan cara pikir, cara tindak, seperti situasi di masa-masa lalu. Inilah yang kemudian beberapa kali pemerintah, bahkan Bapak Presiden sendiri mengatakan, kita harus bersabar. Situasi ini tidak mudah. Namun, kita yakin dengan kebersamaan, pasti kita akan bisa melakukan,” kata Yuri di Jakarta, Minggu (24/5/2020).
Sementara itu, secara global jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di seluruh dunia sudah mencapai 5 juta lebih.
Menurut data yang dihimpun dari laman Johns Hopkins University pada Senin (25/5/2020) pagi ini, tercatat sudah ada sebanyak 5.400.608 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di 188 negara.
Kasus terkonfirmasi positif tertinggi masih ditempati oleh Amerika Serikat dengan total 1.641.585 dan menyebabkan kematian sebanyak 97.698 kasus. (*).