Liga Champions
35 Tahun Berlalu, Juventus dan Liverpool Memperingati Tragedi Heysel
Tragedi bermula satu jam sebelum kick-off ketika beberapa hooligan Liverpool dan suporter Juventus bentrok
TRIBUN-BALI.COM - Liverpool dan Juventus memperingati 35 tahun tragedi Heysel yang terjadi pada final Piala Champions, 29 Mei 1985, di Stadion Heysel, Brussels.
Tragedi bermula satu jam sebelum kick-off ketika beberapa hooligan Liverpool dan suporter Juventus bentrok di salah satu sudut tribune.
Para hooligan bergerak menerabas barikade tipis polisi dan menyerang fans Juventus, mendorong mereka sehingga terpojok ke ujung batas Sektor Z.
Sebagian besar fans Juventus meninggal dalam tragedi Heysel setelah terinjak-injak massa dan terhimpit ke tembok sebelum akhirnya pembatas tersebut runtuh.
Tercatat 39 orang meninggal dunia, 32 di antaranya merupakan suporter Juventus dan lainnya merupakan penonton netral.
• Survei: Pandemi Covid-19 Mengganggu Akses Perempuan Mendapatkan Pembalut
• Anak Perusahaan Pelindo III Buka Lowongan Kerja, Ini Persyaratannya
• Kembali Bertambah, Hari Ini Satu PMI Positif Covid-19 di Tabanan
Sebanyak 600 orang lainnya cedera. Hal ini memicu kemarahan dari suporter Juventus di sisi tribune lain, mereka sampai turun ke sentelban sebelum polisi menghadang sehingga pecah perang lemparan batu dan botol sampai dua jam lamanya.
Kendati peristiwa horor tersebut terjadi, ofisial UEFA, Perdana Menteri Belgia Wilfried Martens, Wali Kota Brussels Herve Brouhon, dan kepolisian lokal memutuskan untuk tetap menggelar laga karena tak ingin memancing kericuhan lebih lanjut.
Juventus menang 1-0 berkat gol tunggal Michel Platini dari titik penalti.
"Kata Heysel adalah satu yang tak akan pernah kami lupakan," tulis Juventus di situs resmi mereka.
"Sudah lewat 35 tahun tetapi memori mereka yang ada di sana, mereka yang menyaksikan lewat layar televisi, dan mereka yang hanya mengetahuinya dari buku sejarah, merupakan sesuatu yang membuat kita terbangun hanya dengan mendengar atau membacanya."
"Semua terjadi dengan cepat: Serangannya, berlarian mencari jalan keluar, tembok yang runtuh. Kepanikan yang terjadi. Satu malam di Brussels merenggut nyawa 39 orang, hampir semua orang Italia; yang termuda barulah berusia 10 tahun."
"Bagi mereka, kami tetap mengenang dan merasakan pedih di hati."
"Tahun-tahun berlalu tetapi kata tersebut tetap menghantui kami semua dalam kesakitan yang tak berubah."
Liverpool memberi penghormatan dengan meletakkan karangan bunga di sebelah plakat memorial Tragedi Heysel di Tribune Sir Kenny Dalglish di Anfield pada Jumat (29/5/2020) pagi waktu lokal.
Bendera-bendera di semua situs klub berkibar setengah tiang.
"Hari ini kami memberi hormat kepada mereka yang kehilangan nyawa di Heysel. Sebagai klub kami mengenang dan menghormati mereka serta semua yang terpengaruh oleh tragedi ini. Mereka berada dalam ingatan kami hari ini dan tak akan pernah dilupakan," tutur Susan Black, Direktur Komunikasi Liverpool.