Ilmuwan Ungkapkan Temuan Planet Baru Mirip Bumi, Muncul Kesimpulan Adanya Potensi Kehidupan?
para ilmuwan internasional kembali mendapat petunjuk baru mengenai keberadaan planet seukuran Bumi yang lokasinya dikonfirmasi cukup dekat
TRIBUN-BALI.COM - Upaya para astronot dan peneliti untuk mencari planet baru (dunia baru) yang mirip Bumi dan dapat ditinggali manusia, terus dilakukan.
Terkini, para ilmuwan internasional kembali mendapat petunjuk baru mengenai keberadaan planet seukuran Bumi yang lokasinya dikonfirmasi cukup dekat dengan bintang di tata surya ini.
Lalu bagaimana kelanjutan petunjuk penemuan planet baru yang menyerupai bumi ini?
Melansir The Independent, Jumat (29/5/2020), planet tersebut berada di bintang terdekat tata surya, Proxima Centauri dan disebut sebagai Proxima b.
Proxima b memiliki massa 1,17 Bumi dan berada di zona layak huni Proxima Centauri.
Bintang tersebut diitari oleh planet ini kira-kira setiap 11 hari, menurut makalah baru yang diterbitkan di jurnal Astronomy and Astrophysics.
Kali pertama planet ini terindikasi yakni pada tahun 2013 oleh Mikko Tuomi dari University of Hertfordshire, berdasarkan data pengamatan arsip.
Kemudian penelitian dilanjutkan pada tahun 2016 dan planet ini diyakini kemungkinan mendukung pembentukan kehidupan alien.

Para peneliti mendeteksi planet ini dengan mengukur kecepatan radial menggunakan Echelle SPectrograph untuk Rocky Exoplanets dan Stable Spectroscopic Observations (ESPRESSO) yang dipasang pada teleskop di Chili.
Akurasi teleskop ini 3 kali HARPS, spektograf lain yang digunakan untuk mengukur kecepatan radial Proxima Centauri.
Kecepatan radial adalah laju perubahan jarak antara objek dan titik tertentu yang diamati.
Saat sebuah planet mengorbit bintang, maka tarikan gravitasinya akan menyebabkan bintang bergerak mau dan mundur.
Gerakan kecil ini menggeser spektrum cahaya yang diamati dari sebagian bintang karena adanya pergeseran Doppler, yang dapat didteksi dengan alat yang cukup sensitif.
Gangguan rendah pada kecepatan Proxima Centauri, dideteksi oleh ESPRESSO, sehingga memberi petunjuk kepada para peneliti akan keberadaan planet ini.

Ahli astrofisika yang juga pemenang Nobel, Michael Mayor mengatakan ESPRESSO memungkinkan untuk mengukur massa planet dengan presisi lebih dari sepersepuluh massa Bumi.