Corona di Bali
Tiga PDP Covid-19 di Buleleng Dinyatakan Sembuh
Sebanyak tiga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) positif Covid-19 di Buleleng dinyatakan sembuh
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Sebanyak tiga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RS Pratama Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali, dinyatakan sembuh dari virus Corona atau Covid-19.
Mereka adalah pasien dengan kode PDP 40, PDP 66 dan PDP 68.
Sekda Buleleng, juga sebagai Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa pada Minggu (31/5/2020) sore mengatakan, PDP 40 merupakan warga asal Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula.
Ia menjalani perawatan di RS Pratama Giri Emas selama 29 hari, terhitung sejak 2 Mei 2020 lalu.
Sebelum dinyatakan sembuh, PDP 40 sudah menjalani test swab sebanyak 14 kali.
Sementara PDP 66 dan PDP 68 merupakan warga asal Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak.
Mereka dirawat di rumah sakit selama enam hari, dan sudah menjalani test swab sebanyak empat kali.
• Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Buleleng Capai 65 Persen
• Tiga Pasien Covid-19 di Buleleng Dinyatakan Sembuh dan Sudah Dipulangkan
Dengan demikian, secara kumulatif, pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari virus Corona atau Covid-19 di Buleleng sebanyak 52 orang.
Sementara yang masih menjalani perawatan sebanyak 17 orang.
Suyasa tidak memungkiri, saat ini ada satu pasien yang sudah dirawat sejak 30 April 2020 lalu, dan belum bisa dinyatakan sembuh karena hasil test swab belum dua kali berturut-turut negatif.
Ia adalah PDP 26.
Pasien asal Desa Bondalem ini sudah 16 kali menjalani test swab, namun Suyasa menyebut, untuk hasil test swab ke-16 belum diterima oleh Gugus Tugas Buleleng.
"Mudah-mudahan swab ke-16 ini negatif, sehingga PDP 26 bisa segera pulang, karena swab ke-15 sudah negatif," kata Suyasa.
Meski pada Minggu (31/5/2020), tidak ada penambahan pasien yang terkonfirmasi positif virus Corona, Suyasa tetap mengimbau seluruh masyarakat untuk terus meningkatkan kedisiplinan dan mematuhi protokol Covid-19.
"Wacana new normal saat ini sedang proses tembusan ke masing-masing daerah. Pada intinya kami mengikuti keputusan pemerintah pusat dan Provinsi Bali. Apabila new normal sudah diterapkan, masyarakat tetap harus meningkatkan kewaspadaan, dan tetap harus mengikuti protokol penanganam Covid-19," tutur Suyasa.
(*)