Pandemi, Kemerosotan Ekonomi hingga Kerusuhan Masif Jadi Pukulan Besar bagi Amerika Serikat
Dirinya mengungkapkan terdapat tiga catatan yang menggambarkan kelamnya wajah Amerika Serikat sekarang.
Kasus tersebut ditegaskan SBY merupakan angka tertinggi di dunia.
"Kalau ada yang 'usil' bisa saja dia bertanya, apakah ada yang keliru dalam penanganan pandemi di negara ini. Tidakkah Amerika punya segalanya?," ujar SBY.
Amerika Serikat diakuinya memang memiliki kemampuan intelijen dan deteksi dini terhadap kemungkinan penyebaran Covid-19 ke negaranya.
Amerika Serikat pun memiliki sistem pelayanan kesehatan yang cukup maju dan mapan.
Ekonominya juga kuat, sehingga memungkinkan untuk mengeluarkan dana stimulus yang besar.
Bahkan Jumlah dokter, ahli pandemi dan ilmuwan yang dimiliki Amerika Serikat ditegaskan SBY segudang.
Teknologi yang dimiliki juga sangat maju.
"Lantas apa? Apakah ada persoalan dengan kohesi politik, misalnya tidak solid? Apakah kurang akur antara para pemimpin politik dan ilmuwan ahli pandemi? Apakah dukungan publik terhadap kebijakan pemerintah kurang? Apakah ada permasalahan dengan kepemimpinan Presiden Trump?," tanya SBY bersusulan.
"Tapi, soal ini kita serahkan saja kepada bangsa Amerika. Biarlah sejarah yang akan menulisnya kelak. What went right and what went wrong (Apa yang benar dan apa yang salah)," ujar SBY.
Kejatuhan Ekonomi
Kejatuhan dan krisis ekonomi akibat pandemi covid-19 diungkapkan SBY ini sudah menjadi milik dunia.
Artinya, bukan hanya Amerika Serikat yang mengalami resesi dan guncangan ekonomi.
"Namun, ketika ini terjadi di sana - ekonomi terbesar dunia - tetap saja memiliki arti penting," imbuh SBY.
Apalagi lanjutnya, dunia tahu bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump sangat membanggakan prestasi dan capaian ekonominya selama 3,5 tahun terakhir.
Misal, tentang pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pengangguran yang rendah.