31 Kilometer Pesisir Pantai di Karangasem Berpotensi Abrasi
Dari 85 kilometer panjang garis pantai di Karangasem, sekitar 31 kilometer garis pantai terancam abrasi
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Dari 85 kilometer panjang garis pantai di Karangasem, Bali, sekitar 31 kilometer garis pantai terancam abrasi karena belum dibangun revetment di pesisir pantai.
Sedangkan sisanya, 54 kilometer, kondisi pantai aman dikarenakan ada pengaman seperti revetment serta karang.
Kabid Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karangasem, I Made Wiguna mengatakan, 31 kilometer lebih pesisir pantai berpotensi abrasi karena hanya berpasir.
Tidak adanya revetment untuk melindungi daratan dari gelombang, terutama saat air laut pasang.
"31 kilometer yang rawan abrasi belum ada penanganan. Baik dari Balai Wilayah Sungai, Provinsi, & Kabupaten. Memang agak sulit mendapat dana untuk penanganan pantai, karena anggaran yang dibutuhkan milliaran,"kata Made Wiguna, Senin (8/6/2020) pagi.
• Amerika Serikat Tuding China Coba Sabotase Pembuatan Vaksin Covid-19, Akui Miliki Buktinya
• Gunakan Tepung Singkong, Resep Membuat Brownies Cokelat yang Lembut dan Enak
• BREAKING NEWS - Kegiatan Adat & Agama di Bali Dibuka di Tengah Pandemi, Maksimum Diikuti 25 Orang
Garis pantai berpotensi abrasi tersebar di Kecamatan Kubu, Kecamatan Karangasem, Kecamatan Manggis, serta Kecamatan Abang.
Desa yang daerahnya rawan abrasi yakni Antiga Kelod, Buitan, Bugbug, Jasri, Purwakerti, Ujung Hyang, Bunutan, Baturinggit, serta Tianyar Barat.
Dinas PUPR tak bisa berbuat apa dengan kondisi ini.
Mengingat dana yang dialokasikan untuk penangganan pantai sangat minim.
Terakhir kali PUPR melakukan penanganan pantai sekitar tahun 2017, setelah itu tak ada.
Penanganan dilakukan bertahap, dan yang ditangani tidak begitu panjang.
"Dulu, tahun 2017, penangganan pantai sekitar 200 sampai 300 meter. Tahun 2018, 2019 tak ada sama sekali. Sedangkan tahun 2020 semua anggaran pengerjaan fisik dialihkan untuk penanganan Covid-19,"imbuh I Made Wiguna, pejabat asal Sidemen.
Ditambahkan, untuk menangani seluruh pesisir pantai berpotensi abrasi membutuhkan anggaran ratusan milliar.
Untuk memasang revetment butuh biaya 15 juta per meternya.
Seandainya dikalkulasi seluruhnya, berarti pemerintah daerah Karangasem membutuhkan dana 465 milliar.