Alasan Pendidikan yang Kurang, Pesepakbola Timnas Indonesia Ini Takut Berkarir di Luar Negeri

Firman Utina dan Hamka Hamzah termasuk dua orang pemain Indonesia yang tak pernah mencicipi atmosfer liga di negara lain.

Editor: Wema Satya Dinata
Doc. Bola
mantan kapten Timnas Indonesia di Piala AFF 2010, Firman Utina 

TRIBUN-BALI.COM - Eks pemain timnas Indonesia, Firman Utina dan Hamka Hamzah, menyebut kurangnya latar belakang pendidikan membuat sejumlah pemain Indonesia takut berkarir ke luar negeri.

Tak banyak pemain Indonesia yang memilih untuk berkarir di luar negeri.

Selain nama-nama seperti Bambang Pamungkas, Andik Vermansah, Saddil Ramdani, hingga kini Egy Maulana Vikri, Yanto Basna, dan Witan Sulaiman, kebanyakan pemain Indonesia lebih merasa nyaman bermain di liga nasional.

Firman Utina dan Hamka Hamzah termasuk dua orang pemain Indonesia yang tak pernah mencicipi atmosfer liga di negara lain.

Mayat Dibakar Secara Tradisional Pakai Kayu di Tempat Terbuka, India Kewalahan Kremasi Korban Corona

Miliki 200 Juta Followers, Pendapatan Cristiano Ronaldo dari Instagram Tembus Rp 743 Miliar

80 Persen Tanpa Gejala, Hingga 7 Juni 2020 31.186 Orang Positif Covid-19 di Indonesia

Sepanjang kariernya, dua mantan pemain timnas Indonesia itu hanya membela klub-klub yang bermain di Liga Indonesia.

Dalam bincang-bincang di kanal Youtube Hamka Story 23, keduanya mengaku bahwa sebenarnya mereka sering mendapat tawaran untuk bermain di luar negeri.

Namun, semua tawaran itu mereka tolak karena merasa takut dan kalah mental.

"Jika bisa dibalik kembali kami bermain, kami kalahnya di mental," ucap Firman Utina dilansir Bolasport.com dari Youtube Hamka Story 23

"Ketika dapat tawaran dari luar, kami takut karena tidak bisa berbahasa dan lain-lain."

"Saya dapat tawaran dari Malaysia saya tolak. Hamka Hamzah banyak juga dapat tawaran dari Malaysia bahkan Uruguay juga ditolak," tutur Firman.

"Markus Horizon dapat tawaran dari Oman, kalau mau gajinya lebih tinggi," tambahnya.

Hamka Hamzah menilai bahwa faktor pendidikan menjadi penyebab utama mengapa banyak pemain Indonesia tidak mau mencoba bermain di liga lain.

Menurutnya, latar belakang pendidikan yang kurang membuat banyak pemain tidak bisa berbahasa Inggris dan takut jika harus berinteraksi dengan pemain dari negara lain.

Hamka pun bercerita tentang pengalamannya terpaksa putus sekolah karena ingin fokus di sepak bola.

Sinopsis Drakor Revolutionary Love, Dibintangi Oleh Choi Siwon, Bergenre Komedi Romantis

Omzet Warteg Selama Pandemi Covid-19 Kini Terjun Hingga di Bawah 50 Persen

Ini 6 Drama Korea Selatan Terbaik yang Dibintangi Lee Min Ho, Apa Anda Sudah Pernah Menontonnya ?

Saat itu, Hamka pernah membolos hingga dua bulan karena harus mengikuti latihan sepak bola dan membuat dirinya tak bisa naik kelas.

Ayahnya pun meminta pemain Persita Tangerang itu memilih antara pendidikan dan sepak bola.

Hasilnya pun Hamka dengan tegas memilih untuk melanjutkan karier sebagai pemain sepak bola dan meninggalkan bangku sekolah.

"Mungkin karena pendidikan kami waktu sekolah itu kurang," tutur Hamka Hamzah.

"Makanya itu kenapa harus sekolah, belajar. Nanti kalau performa tinggi saat membela timnas, tawaran dari luar akan banyak," kata Firman Utina menimpali.

"Sekolah penting, sama pentingnya dengan hobi dan cita-cita," tandas Hamka Hamzah.(*)

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved