Pemkab Gianyar Habiskan Rp 20 Miliar Dalam 2 Bulan untuk Pananganan Covid-19
Namun karena masyarakat mulai lengah, jumlah positif kini meningkat dengan rincian, 42 orang positif, sembuh 28 orang dan meninggal satu orang.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: I Putu Darmendra
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pemkab Gianyar mengalokasikan anggaran untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 100 miliar lebih.
Baru dua bulan setelah dianggarkan atau sejak awal April, dana tersebut sudah terserap atau terpakai sebanyak Rp 20 miliar.
Dana tersebut digunakan untuk tiga hal, yaitu jaring pengaman sosial, kesehatan, dan pemulihan ekonomi.
Hal ini terungkap dalam rapat pimpinan DPRD Gianyar dan alat kelengkapan DPRD Gianyar bersama Satgas Covid-19 Gianyar, Senin (8/6/2020).
Ketua Harian Satgas Covid-19 Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya mengatakan, rincian pengguanan anggaran tersebut yakni untuk jaring pengaman sosial Rp 50 miliar, kesehatan Rp 40 miliar, dan pemulihan ekonomi Rp 10 miliar.
Kata dia, penyerapan anggaran ini dilakukam secara bersamaan. Dalam pemulihan ekonomi yang sudah berjalan adalah menyangkut kondisi para peternak.
Sebelum pandemi dan pasca pandemi, peternak babi menjerit karena kematian babi secara massal. Selain itu ternak mereka juga tidak laku terjual.
Dalam memperbaiki ekonomi para peternak babi, Pemkab Gianyar membeli babi peternak dengan nominal anggaran Rp 100 juta lebih. Begitu juga dengan para peternak ikan sebesar Rp 150 juta lebih.
"Penggunaan anggaran ini harus beriringan, tidak bisa kami hanya fokus pada kesehatan. Tapi kami juga harus memperbaiki ekonomi masyarakat.
Setiap penggunaan anggaran ini, kita dipantau setiap harinya oleh BPKP. Saat ini dari Rp 100 miliar lebih yang kita alokasikan untuk penanganan covid-19, sudah terserap Rp 20 miliar," ujar Wisnu.
Terkait perkembangan Covid-19 di Gianyar, kata dia, saat ini memperihatinkan. Dimana awalnya pihaknya sempat senang karena berada dalam kondisi stagnan selama lima hari, dan sempat tersisa satu pasien saja.
Namun karena masyarakat mulai lengah, jumlah positif kini meningkat dengan rincian, 42 orang positif, sembuh 28 orang dan meninggal satu orang.
"Gianyar sempat diapresiasi oleh KPK ketika stagnan lima hari. Tapi karena masyarakat tidak awas, ya inilah yang terjadi," ujarnya.
Kata dia, situasi saat ini paling ditakutkan pihaknya, lantaran sebagian besar pasien positif Covid-19 merupakan transmisi lokal.
"Tansmisi lokal merebak. Ini yang kita takuti. Dalam memutus penyebarannya harus ada kejujuran dari masyarakat. Namun kadang-kadang setelah kita tracing kontak ada ketidak jujuran," tandasnya.
Informasi Kami Valid
Dalam rapat tersebut, juga dipaparkan terkait kesimpangsiuran informasi Covid-19 di masyarakat. Wisnu menegaskan, semua informasi yang disampaikan oleh Satgas Covid-19 Gianyar melalui media, sudah teruji kebenarannya.
"Informasi yang simpang siur di masyarakat itu karena dari mulut ke mulut. Sampai media dibully padahal itu data dari corong Covid-19. Itu data kami yang berikan dengan maksud biar masyarakat cepat ngeh. Kalau tidak kami infokan, kan sama saja mencelakai masyarakat," tandasnya.