Corona di Bali
Petugas Gencarkan Pemeriksaan Bagi Kendaraan Yang Masuk Bali Terutama Angkutan Barang
Diketahui bahwa arus keluar masuk Bali lewat Pelabuhan Gilimanuk ternyata masih cukup tinggi semenjak H+1 Lebaran Idul Fitri 2020.
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Petugas saat ini tengah menggencarkan melakukan pemeriksaan pada mobil-mobil barang yang masuk Bali terutama truk.
Hal ini dikarenakan kebanyakan mereka yang lolos masuk Bali tanpa identitas, surat keterangan dan rapid test, masuk lewat mobil barang.
Padahal, semua orang dan kendaraan yang masuk Bali tersebut seharunya sudah mengetahui semua persyaratan yang diwajibkan.
Menurut Kasubid Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Bali, Drs I Nyoman Sukasena, jikapun ada beberapa yang lolos tanpa persyaratan, Sukasena menyebut sebagai oknum yang memanfaatkan kelengahan petugas dan sudah pandai membaca situasi di Pelabuhan Gilimanuk.
"Kalau masuk Bali kan sudah jelas syaratnya. Yang lolos itu ya mungkin mereka lihai-lihainya membaca pintu masuk. Manusiawi itu," ujarnya saat dihubungi Tribun Bali melalui sambungan telepon, Selasa (9/6/2020).
"Terutama truk-truk itu," katanya.
Diketahui bahwa arus keluar masuk Bali lewat Pelabuhan Gilimanuk ternyata masih cukup tinggi semenjak H+1 Lebaran Idul Fitri 2020.
Dari data Polda Bali, tercatat sejak H+1 lebaran sampai Senin (8/6/2020) kemarin sudah ada 47.074 orang masuk Bali lewat Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali.
Sementara itu, jumlah kendaraan yang masuk Bali lewat Pelabuhan Gilimanuk sebanyak 4.257 kendaraan sepeda motor, 2.067 mobil keluarga, 136 bus, dan 19.853 mobil barang.
Sementara itu, jumlah orang yang keluar Bali sejak H+1 lebaran hingga Senin kemarin tercatat sebanyak 31.767.
"Kalau yang keluar Bali itu logistik biasa orang keluar masuk seperti hari biasa," ungkap Sukasena.
Puluhan Orang Di-rapid Test
Puluhan sopir dan kernet yang lolos di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk, terjaring di Terminal Tipe A, Mengwi, Senin (8/6/2020).
Mereka yang mengangkut kebutuhan logistik seperti beras dan yang lainnya tidak membawa surat kesehatan termasuk rapid test.
Menurut data dari Dinas Perhubungan Kabupaten Badung tercatat ada sebanyak 27 orang terdiri dari sopir dan kernet truk terjaring Tim Gabungan di Terminal Mengwi, Badung.