Corona di Bali
14 Warga di Kelurahan Sesetan Jalani Isolasi Mandiri Setelah Kontak Dengan Pasien Positif Covid-19
Bantuan tak henti-hentinya mengalir bagi mereka yang menahan diri tak keluar rumah demi menjaga lingkungannya itu.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah kontak dengan pasien terkonfirmasi positif virus Corona atau Covid-19, sebanyak 14 warga di wilayah kelurahan, Banjar dan Desa Adat Sesetan, Denpasar, Bali menjalani isolasi mandiri.
Kepala Kantor Kelurahan Sesetan, Ketut Sri Karyawati menjelaskan, baik kelurahan maupun desa adat menaruh perhatian penuh kepada 14 warga yang menjalani isolasi mandiri.
Bantuan tak henti-hentinya mengalir bagi mereka yang menahan diri tak keluar rumah demi menjaga lingkungannya itu.
Bantuan sembako berupa kebutuhan pokok dari Dinas Sosial Kota Denpasar juga dialirkan, selain itu bantuan sembako dari Banjar Adat juga tak pernah berhenti memberikan pasokannya.
Penyaluran bantuan pun dilakukan dengan memperhatikan standar operasional prosedur protokol kesehatan Covid-19, petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
"Mereka isolasi mandiri karena ada kontak dengan kasus positif. Bantuan utamanya kebutuhan pokok, beras, minyak, telur, mie instan, gula, termasuk vitamin dan buah-buahan, yang untuk kebutuhan hidup sehat sehari-hari warga yang menjalani isolasi mandiri," kata Tut Karyawati kepada Tribun Bali, Rabu (10/6/2020).
Ia merinci 14 orang yang menjalani isolasi mandiri, terdiri dari 2 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 1 Orang Dalam Pengawasan (ODP), 11 Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Kalau yang isolasi 5 warga sesetan, 6 pendatang tapi ada yang sudah lama lebih dari 2 tahun tinggal di Sesetan, ada yang baru tinggal juga," katanya.
Sedangkan untuk warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah Kelurahan Sesetan berjumlah 2 orang, saat ini menjalani perawatan di rumah sakit.
"Yang positif mereka mencari surat keterangan untuk bekerja di luar, yang satu bekerja di perusahaan iklan di Jakarta mencari Suket untuk bekerja di Jakarta lalu terjaring lewat Swab, kalau yang satu orang kerja di kontraktor di Nusa Ceningan mencari Suket terjaring," bebernya.
Pihaknya akan terus memantau dan mengawasi pergerakan warga serta berharap tidak ada lagi penambahan kasus konfirmasi positif virus Corona di wilayahnya.
"Harapannya jangan ada lagi positif dan pandemi segera berakhir," tutupnya.
Satu Pasien Positif Covid-19 di Kesiman Meninggal
Pasien positif Covid-19 dari Desa Kesiman Petilan, Denpasar yang dinyatakan Positif Covid-19 meninggal Selasa (8/6/2020) kemarin.
Ia diketahui memiliki riwayat sakit kencing manis.
Dirut RSUD Wangaya, dr Dewa Putu Alit Parwita membenarkan satu pasien laki-laki umur 37 tahun Positif Covid-19 tersebut meninggal.
Ia meninggal Selasa (9/6/2020) sekitar pukul 09.00 Wita.
Pasien tersebut sebelumnya dirujuk dari Puskesmas Denpasar Timur I ke instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Wangaya karena mengeluh sesak dan batuk tidak berdahak.
Mengetahui gejala tersebut, tim medis yang ada di IGD melakukan screening dengan melakukan rapid test dengan hasil reaktif.
Dikarenakan reaktif, tanggal 4 Juni 2020 dilakukan test swab.
"Tanggal 5 Juni 2020 kami test swab lagi, barulah tanggal 8 Juni 2020 kemarin hasil swabnya keluar dan ternyata hasilnya positif," katanya.
Setelah dinyatakan Positif dari hasil swab yang dilakukan di RS PTN Unud, pasien tersebut pada tanggal 8 Juni malam sempat meminta untuk pulang paksa.
Bahkan, sempat melepas infus sendiri karena memaksa pulang sampai tanggal Selasa dini hari masih tetap mengamuk.
Setelah dilakukan pendekatan akhirnya pasien tersebut bisa mengerti dan mau di rawat di ruang isolasi RSUD Wangaya.
Setelah dirawat, hingga pukul 09.00 Wita akhirnya pasien tersebut meninggal dengan status positif Covid-19.
"Ini memang meninggal karena Positif Covid-19 dan ada penyakit penyerta berupa kencing manis dan sudah dilakukan pengukuran dengan protokol penanganan Covid-19.
Sementara istrinya sudah di Swab, dan masih isolasi mandiri di rumahnya di Desa Kesiman Petilan," katanya.
Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat dihungi, Rabu (10/6/2020) mengatakan memang dari informasu pihak RSUD Wangaya, membenarkan adanya kasus positif meninggal.
Namun, data kasus Meninggal belum masuk di data GTPP Kota Denpasar maupun Provinsi.
"Informasi dari RS sudah terapi karena belum masuk ke GTPP datanya belum berani kami menjelaskan. Di Provinsi belum masuk, di kami Denpasar juga belum," katanya. (*)