Bagaimana Pendapatmu tentang Kehebatan Pulau Bintang? Jawaban Belajar dari Rumah TVRI Kelas 4-6 SD

Belajar dari Rumah TVRI edisi Kamis 11 Juni 2020, siswa SD kelas 4-6 akan menonton film animasi Gerakan Sadar Energi: Pulau Bintang.

Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tangkapan layar.
Belajar dari Rumah TVRI edisi Kamis 11 Juni 2020, siswa SD kelas 4-6 akan menonton film animasi Gerakan Sadar Energi: Pulau Bintang. 

TRIBUN-BALI.COM - Belajar dari Rumah TVRI edisi Kamis 11 Juni 2020, siswa SD kelas 4-6 akan menonton film animasi Gerakan Sadar Energi: Pulau Bintang.

Film ini menceritakan tentang pentingnya kesadaran untuk hemat energi dalam kehidupan sehari-hari.

Dikisahkan, kakak-adik bernama Kaia dan Ciro berlibur ke Pulau Bintang.

Di Pulau Bintang, masyarakatnya mengandalkan energi alternatif sebagai sumber kehidupan.

Tayangan tersebut dapat disaksikan mulai pukul 09.00 WIB di stasiun TVRI.

Nah, sekarang kita akan membahas soal dan jawaban dari tayangan tersebut.

Ingat, kunci jawaban ini adalah pegangan bagi orangtua siswa ketika mengoreksi jawaban anak.

Soal 1
Bagaimana pendapatmu tentang kehebatan Pulau Bintang?

Jawaban:
Pulau Bintang adalah sebuah pulau dengan keindahan yang menakjubkan dan alamnya yang masih asri.

Selain itu di Pulau Bintang tidak ada polusi udara, karena penduduknya menggunakan energi alam untuk kehidupan sehari-hari. 

Nama Pulau Bintang diambil dari saat malam hari terdapat hewan ribuan kunang-kunang yang menyinari Pulau Bintang karena Keasriannya.

Semua energi listrik di pulau ini menggunakan energi terbarukan atau alam secara langsung seperti contoh; Kincir angin, Kincir air dan Panas Matahari.

Soal 2
Setujukah kamu tentang pentingnya energi terbarukan? Berikan komentarmu!

Jawaban:
Setuju karena sangat pentingnya menggunakan energi terbarukan dari alam seperti air, udara dan matahari yang tidak akan pernah habis. 

Pentingnya menjaga energi agar tidak habis supaya generasi selanjutnya tetap bisa merasakan energi di masa mendatang.

Soal 3
Jelaskan hal apa saja yang dapat kamu lakukan untuk Gerakan Sadar Energi di rumahmu!

Jawaban:

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk gerakan sadar energi di rumah :

- Mematikan lampu saat siang hari

- Melapas colokan TV saat tidak digunakan. 

- Hemat penggunaan air saat di rumah

Nah, demikianlah pembahasan soal dan jawaban tayangan Gerakan Sadar Energi: Pulau Bintang untuk siswa kelas 4-6 SD.

Selain tayangan untuk siswa kelas 4-6 SD tersebut, hari ini siswa PAUD juga kembali akan belajar Matematika dan Sains mulai pukul 08.00 WIB

Selanjutnya siswa kelas 1-3 SD hari ini belajar Matematika: Operasi Penjumlahan mulai pukul 08.30 WIB.

Ada pula tayangan Matematika Mantul: Kesebangunan untuk siswa SMP mulai pukul 09.30 WIB.

Sedangkan, siswa SMK/SMK akan belajar Matematika: Volume Benda Putar mulai pukul 10.00 WIB.

Nah, berikut adalah jadwal lengkap program Belajar dari Rumah TVRI edisi Kamis 11 Juni 2020:

  • 08.00 - 08.30 WIB: PAUD: Belajar Matematika dan Sains
  • 08.30 - 09.00 WIB: SD Kelas 1-3 dan sederajat: Matematika: Operasi Penjumlahan
  • 09.00 - 09.30 WIB: SD Kelas 4-6 dan sederajat: Gerakan Sadar Energi: Pulau Bintang
  • 09.30 - 10.00 WIB: SMP dan sederajat: Matematika Mantul: Kesebangunan
  • 10.00 - 10.30 WIB: SMA/SMK dan sederajat: Matematika: Volume Benda Putar
  • 10.30 - 11.00 WIB: Keluarga Indonesia Parenting: Menanamkan Kebiasaan Baik pada Anak
  • 21.30 - 23.30 WIB: Film Nasional: Cinta Brontosaurus

Selain menyaksikan langsung melalui televisi, program Belajar dari Rumah dapat disaksikan secara streaming.

Seperti diketahui, program Belajar dari Rumah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyediakan alternatif kegiatan pembelajaran selama anak belajar di rumah karena terdampak masa pandemik Covid-19.

Tayangan dalam program ini meliputi tayangan untuk anak usia PAUD dan sederajat, SD dan sederajat, SMP dan sederajat, SMA/SMK dan sederajat, dan program keluarga dan kebudayaan.

Pembelajaran dalam program Belajar dari Rumah ini tidak mengejar ketuntasan kurikulum, tetapi menekankan pada kompetensi literasi dan numerasi.

Selain itu, tujuan lain program tersebut adalah untuk membangun kelekatan dan ikatan emosional dalam keluarga, khususnya antara orang tua/wali dengan anak, melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan serta menumbuhkan karakter positif.

13 Juli Tahun Ajaran Baru
Tahun ajaran baru 2020/2020 akan dimulai pada 13 Juli mendatang.

Tahun ajaran baru ditandai dengan adanya proses Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2020 yang segera dimulai.

Kepala Biro Kerja sama dan Humas Evy Mulyani menegaskan bahwa dimulainya tahun ajaran baru tersebut tidak sama dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah.

“Tentunya yang menjadi prioritas kami adalah kesehatan dan keselamatan warga sekolah (siswa, guru dan orang tua) sehingga pembukaan kembali sekolah di wilayah zona hijau tidak serta merta dibuka, tetapi akan dilakukan dengan sangat hati-hati, dan tetap mengikuti protokol kesehatan,” demikian disampaikan Evy pada diskusi Zoom With Primus yang disiarkan secara langsung di BeritaNews Channel, di Jakarta, pada Jumat (5/6/2020).

Evy melanjutkan, sistem pembelajaran jarak jauh masih menjadi pilihan utama Pemerintah dalam menerapkan model pembelajaran Tahun Ajaran baru 2020/2021 bagi sekolah yang berada di zona merah dan kuning.

“Seringkali kita masih temukan kerancuan terkait tahun ajaran baru masih disamakan dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Saat ini model pembelajaran jarak jauh akan menjadi pilihan utama sehingga bagi sebagian besar sekolah akan melanjutkan pembelajaran jarak jauh seperti yang sudah dilakukan 3 bulan terakhir,” jelas Evy.

Sementara itu, terkait pembukaan kembali sekolah khususnya di wilayah zona hijau, akan dibahas Kemendikbud bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Demikian pula terkait protokol kesehatan di bidang pendidikan akan dibahas bersama Kementerian Kesehatan.

“Sekolah yang berada di zona hijau tidak langsung bisa dibuka secara otomatis, tetapi melalui prosedur izin syarat yang ketat. Misalnya sebuah sekolah berada di zona hijau, tetapi berdasarkan penilaian keseluruhan prosedur dan syarat, ternyata tidak layak untuk dibuka kembali. Tentu ini harus tetap menjalankan pendidikan jarak jauh,” jelas Evy.

Evy menambahkan, aktivitas dan tugas pembelajaran pada sistem pembelajaran jarak jauh bisa dilakukan bervariasi disesuaikan dengan minat siswa, serta akses atau fasilitas belajar di rumah.

Menurutnya, pembelajaran jarak jauh ini hadir untuk memberi pengalaman belajar yang bermakna tanpa harus membebani guru dan siswa dalam menyelesaikan kurikulum untuk kenaikan kelas atau kelulusan.

“Aktivitas dan tugas pembelajaran juga dapat bervariasi antar siswa kemudian disesuaikan juga dengan minat dan kondisi masing-masing termasuk juga mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas belajar di rumah,” kata dia. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved