Corona di Bali

Aktifkan Kesenian di Tengah Pandemi Covid-19, Disbud Gianyar Gelar Pementasan Virtual

Sekdis Kebudayaan Gianyar, I Wayan Suwija, Jumat (12/6/2020) mengatakan, aktivitas berkesenian sangat terdampak oleh covid-19.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali
ILUSTRASI-Pementasan kesenian virtual 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Sebagai daerah yang dikenal gudangnya seni di Bali, Kabupaten Gianyar tidak ingin aktivitas berkesenian masyarakatnya vakum akibat covid-19.

Karena itu, Dinas Kebudayaan Gianyar pun telah menyiapkan panggung pertunjukkan virtual.

Dimana hasil dari rekaman tersebut akan ditayangan di youtube, dan juga didokumentasikan dalam bentuk CD.

Sekdis Kebudayaan Gianyar, I Wayan Suwija, Jumat (12/6/2020) mengatakan, aktivitas berkesenian sangat terdampak oleh covid-19.

Kisah Kesederhanaan Didi Kempot Hingga Terciptanya Lagu Layang Kangen, Punya HP Harga Rp 200 Ribu

4 Efek Negatif Frozen Food bagi Kesehatan

Target 500-an Orang, Hanya 273 Pedagang di Pasar Gianyar yang Hadir Saat Tes Rapid

Sebab notabene kesenian di Kabupaten Gianyar melibatkan banyak orang.

 Meski demikian, pihaknya pun telah memikirkan agar aktivitas berkesenian di Gianyar tetap bisa berjalan, meskipun dalam jumlah terbatas.

“Kita Dinas Kebudayaan menyiapkan pertunjukkan virtual. Seniman itu kalau bisa tidak boleh vakum aktivitas mereka walaupun dalam kondisi covid. Jadi (kita berikan panggung) lewat daring. Nanti akan ditayangkan di youtube, dan juga didokumentasikan dalam bentuk CD,” ujarnya.

Suwija mengatakan, setiap sanggar yang telah ditunjuk Disbud Gianyar untuk pentas daring ini, mendapatkan dana pembinaan Rp 10 juta dipotong pajak.

 Lantaran keterbatasan anggaran,  akibat terkena rasionalisasi dampak covid-19, sanggar yang ditunjuk pun terbatas, yakni 16 sanggar.

 Jenis pemantasannya nanti, kata dia, ada tiga kategori, yakni seni pertunjukkan, seni rupa dan seni sastra.

Bentuk kesenian yang divideokan tersebut, adalah dalam bentuk aktivitas seperti, layaknya sebuah film, namun memuat adegan yang  menceritakan situasi covid-19, serta mengajak masyarakat supaya mentaati imbauan pemerintah.

Setiap sanggar diberikan durasi waktu selama 30-40 menit. 

“Anggaran kita sudah dirasionalisasi, anggaran kita sangat terbatas. Seniman yang belum terjangkau, ampurayang dumun, baru 16 sanggar. Sanggar kita berikan anggaran Rp 10 juta dipotong pajak. Kemudian, dari segi jumlah personil harus kurang dari 24 orang. Kalau memerlukan syuting di lokasi tertentu, jangan lebih dari 5 orang setiap adegan,” ujarnya.

Suwija mengatakan, kegiatan ini sudah berlangsung sejak bulan lalu dan akan berakhir September.

Seusai Tangani Liverpool 2024 Nanti, Juergen Klopp Diprediksi Bakal Tangani Raksasa Liga Jerman Ini

Pedagang Pelataran Pasar Kumbasari Buka Lapak di Jalan Gunung Kawi, Satpol PP Intensifkan Pengawasan

30 Orang Duktang dari Zona Merah Jatim dan Madura di Denpasar Dipulangkan Satpol PP ke Daerah Asal

Alasan membutuhkan waktu lama, karena pihaknya tidak bisa melakukan secara bersamaan. Sebab ada protokol covid-19 yang harus dijalankan.

“Ini tidak dalam bentuk lomba, tetapi tujuan kita agar aktivitas berkesenian di Gianyar tidak vakum,” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved