Virus Corona
Buka Praktik & Bisa Sembuhkan Covid-19 via Cium Tangan, Pria Suci di India Meninggal karena Corona
Dia juga mengklaim ritual cium tangan juga efektif terhadap pasien Covid-19, meski wabah itu menular lewat tetesan di mulut atau hidung.
TRIBUN-BALI.COM, RATLAM - Otoritas di India kembali melaporkan kasus meninggalnya warga akibat virus corona atau Covid-19.
Kasus kali ini dialami oleh pria yang berprofesi sebagai orang suci.
Orang suci di India tersebut dilaporkan meninggal karena Covid-19, setelah korban mengklaim dapat menyembuhkan Covid-19 dengan cara cium tangan pasien.
Peristiwa inipun menjadi sorotan hangat publik di India.
Dikutip Tribun-Bali.com, via Kompas.com, seorang pria tantra dari Ratlam, di Negara Bagian Madhya Pradesh, menyatakan dia mencium tangan pengikutnya, dan memberi tahu mereka beban hidup akan musnah.
Dia juga mengklaim ritual cium tangan juga efektif terhadap pasien Covid-19, meski wabah itu menular lewat tetesan di mulut atau hidung.
• Mayat Dibakar Secara Tradisional Pakai Kayu di Tempat Terbuka, India Kewalahan Kremasi Korban Corona
• Skuadron F-16 Taiwan Usir Jet Tempur Sukhoi Su-30 AU China yang Langgar Wilayah, Ini Kronologinya
• Studi Harvard Ungkap Bahwa Virus Corona Sudah Menyebar di China sejak Awal Agustus 2019
Departemen kesehatan setempat memyatakan, si orang suci itu terinfeksi virus corona pada 3 Juni, dan meninggal satu hari kemudian.
Dilansir Daily Mail Jumat (12/6/2020), otoritas India mulai melacak siapa saja yang kontak dengan pria itu dan menerapkan swab test ke 40 orang.
Hasilnya, 20 sampel terbukti positif wabah yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, termasuk tujuh orang anggota keluarga si orang suci itu.
Petugas swab test Ruchika Couhan dikutip Times of India memperingatkan, dia meminta praktik serupa karena begitu berbahaya di tengah ancaman gelombang baru.
Badan kesehatan lokal disebut mengidentifikasi 29 orang yang melakukan "praktik pengusiran virus corona", dan mengarantina mereka.
Saat ini, Negeri "Bollywood" sudah melaporkan 298.283 kasus Covid-19, dengan 8.398 orang di antaranya dinyatakan meninggal.
Meningkatnya infeksi terjadi setelah pemerintah mulai melonggarkan aturan lockdown, dengan Kamis (11/6/2020), mereka mencatatkan 10.000 kasus.
Rumah sakit di kota besar seperti Mumbai, New Delhi, dan Chennai mulai kewalahan dengan membludaknya pasien virus bernama resmi SARS-Cov-2 itu.
Para ahli kemudian memprediksi, India belum akan mencapai puncak dari pandemi virus corona sebelum akhir Juli mendatang.