Virus Corona

Buka Praktik & Bisa Sembuhkan Covid-19 via Cium Tangan, Pria Suci di India Meninggal karena Corona

Dia juga mengklaim ritual cium tangan juga efektif terhadap pasien Covid-19, meski wabah itu menular lewat tetesan di mulut atau hidung.

Editor: Ady Sucipto
Pixabay
Ilustrasi Covid-19. 

TRIBUN-BALI.COM, RATLAM - Otoritas di India kembali melaporkan kasus meninggalnya warga akibat virus corona atau Covid-19

Kasus kali ini dialami oleh pria yang berprofesi sebagai orang suci.

Orang suci di India tersebut dilaporkan meninggal karena Covid-19, setelah korban mengklaim dapat menyembuhkan Covid-19 dengan cara cium tangan pasien. 

Peristiwa inipun menjadi sorotan hangat publik di India

Dikutip Tribun-Bali.com, via Kompas.com, seorang pria tantra dari Ratlam, di Negara Bagian Madhya Pradesh, menyatakan dia mencium tangan pengikutnya, dan memberi tahu mereka beban hidup akan musnah.

Dia juga mengklaim ritual cium tangan juga efektif terhadap pasien Covid-19, meski wabah itu menular lewat tetesan di mulut atau hidung.

Mayat Dibakar Secara Tradisional Pakai Kayu di Tempat Terbuka, India Kewalahan Kremasi Korban Corona

Skuadron F-16 Taiwan Usir Jet Tempur Sukhoi Su-30 AU China yang Langgar Wilayah, Ini Kronologinya

Studi Harvard Ungkap Bahwa Virus Corona Sudah Menyebar di China sejak Awal Agustus 2019

Departemen kesehatan setempat memyatakan, si orang suci itu terinfeksi virus corona pada 3 Juni, dan meninggal satu hari kemudian.

Dilansir Daily Mail Jumat (12/6/2020), otoritas India mulai melacak siapa saja yang kontak dengan pria itu dan menerapkan swab test ke 40 orang.

Hasilnya, 20 sampel terbukti positif wabah yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, termasuk tujuh orang anggota keluarga si orang suci itu.

Petugas swab test Ruchika Couhan dikutip Times of India memperingatkan, dia meminta praktik serupa karena begitu berbahaya di tengah ancaman gelombang baru.

Badan kesehatan lokal disebut mengidentifikasi 29 orang yang melakukan "praktik pengusiran virus corona", dan mengarantina mereka.

Saat ini, Negeri "Bollywood" sudah melaporkan 298.283 kasus Covid-19, dengan 8.398 orang di antaranya dinyatakan meninggal.

Meningkatnya infeksi terjadi setelah pemerintah mulai melonggarkan aturan lockdown, dengan Kamis (11/6/2020), mereka mencatatkan 10.000 kasus.

Rumah sakit di kota besar seperti Mumbai, New Delhi, dan Chennai mulai kewalahan dengan membludaknya pasien virus bernama resmi SARS-Cov-2 itu.

Para ahli kemudian memprediksi, India belum akan mencapai puncak dari pandemi virus corona sebelum akhir Juli mendatang.

Lonjakan kasus tersebut terjadi di tengah rencana pemerintah membuka lagi restoran, pusat perbelanjaan, hingga tempat ibadah di sebagian tempat.

Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi dikritik setelah menerapkan lockdown selama 10 pekan yang menggerus ekonomi, dan menyebabkan krisis kemanusiaan.

New Delhi mempertahankan instruksi tersebut, dengan menjelaskan mereka berusaha melindungi 1,3 miliar warganya dari dampak yang lebih besar.

Dalam pidatonya di televisi, Modi menerangkan bahwa pengorbanan yang dilakukan rakyat sudah menyelamatkan negara. Namun pakar berpendapat lain.

"Saat ini, kami tengah duduk di bom waktu yang terus berdetak," kata Dr Harjit Singh Bhatti, Presiden Progressive Medicos and Scientists Forum.

Dalam pandangannya, mencabut karantina wilayah terlalu dini hanya akan menyebabkan penambahan kasus dan juga korban meninggal.

"Kecuali pemerintah menggunakan anggarannya untuk meningkatkan layanan kesehatan, semuanya tak berubah. Kematian akan terus terjadi," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengaku Bisa Sembuhkan Covid-19 dengan Cium Tangan, Orang Suci India Meninggal karena Virus Corona", 

(Ardi Priyatno Utomo)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved