Corona di Indonesia

Keluarga Pria di Rote Ndao NTT Ini Protes Setelah Hasil Rapid Test Malah Dinyatakan Reaktif Hamil

Tak terima dengan hasil rapid test yang dilakukan oleh petugas medis di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), keluarga besar Ariyanto Boik

Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/dwi suputra
Ilustrasi rapid test covid-19 

TRIBUN-BALI.COM, KUPANG - Tak terima dengan hasil rapid test yang dilakukan oleh petugas medis di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), keluarga besar Ariyanto Boik memprotes.

Pasalnya, setelah menjalani isolasi di rumah susun setempat dan menjalani rapid test, hasilnya justru membuat tak percaya keluarga besarnya Ariyanto. 

Hasil rapid test Ariyanto yang diketahui merupakan pelaku perjalanan dari area risiko, ternyata reaktif hamil

Inilah yang memicu keluarga besarnya marah dan mendatangi lokasi karantina di Rusun Ne'e, Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao.

Keluarga marah, lantaran hasil laporan yang dikeluarkan oleh laboratorium rumah sakit setempat, bukanlah hasil tes Covid-19, melainkan hasil tes kehamilan.

Kasus Positif Covid-19 Nasional Bertambah 1.014 Hari Ini, Pasien Sembuh 563 Orang

Kanker Ditubuhnya Muncul Lagi & Jalani Operasi di Turki, Kondisi Cinta Penelope Terus Menurun

Begini Cara Kerja Obat Covid-19 Unair yang Diklaim Terbukti Efektif Bunuh Virus Corona

"Tadi kami protes dengan hasil ini dan kami langsung ke tempat karantina dan bertemu dengan penanggung jawabnya," ungkap kakak kandung Ariyanto, Ferdinan Boik, saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telepon, Sabtu (13/6/2020).

Ferdinan menyebut, hasil rapid test itu terasa aneh dan membuat keluarga bingung.

Ferdinan pun mengaku, saat ini masih berada di lokasi karantina dan belum ada jawaban dari pihak pengelola karantina terhadap hasil tersebut.

"Petugas hanya pasrah saja. Katanya silakan lapor saja di mana pun," ujar dia.

Hal senada juga disampaikan keluarga lainnya, Naomi Toulasik, yang menyebut kalau keluarga meragukan hasil rapid test itu.

Naomi menduga, petugas kesehatan yang menangani pasien orang dalam pemantauan maupun pelaku perjalanan dari area risiko di Rusun Ne'e tidak menjalankan tugas secara baik, sehingga hasil yang dikeluarkan tidak sesuai dengan tujuan pemeriksaannya.

Dia pun meminta para petugas medis tidak main-main dengan virus yang mematikan itu.

"Kami minta petugas jangan main-main dengan penyakit ini, karena sudah memakan banyak korban," tegas dia.

Dia berharap, para petugas medis bisa bekerja secara profesional.

Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M Saek, mengaku, belum mengetahui hal itu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved