Batu Berdiameter 2 Meter Jatuh Menimpa Pelinggih di Sidemen, Tak Ada Pemedek Saat Kejadian

Sekretaris Desa Adat Tabu, Nengah Sudiarta, menambahkan, satu pelinggih yang terkena batu masih bisa digunakan.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Eviera Paramita Sandi
istimewa
Kondisi di areal Pura Puseh Desa Adat Tabu, Desa Tangkup, Kecamatan Sidemen, Karangasem, Senin (15/6/2020) pagi. Tak ada korban jiwa dan luka saat kejadian 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Batu berdiameter sekitar 2 meter jatuh menimpa penyengker serta pelinggih pura di sekitar area Pura Puseh Desa Adat Tabu di Banjar Tabu, Desa Tangkup, Keecamatan Sidemen, Karangasem, Bali, Senin (14/6/2020) pagi hari.

Satu pelinggih rusak karena kerangka di bagian atas jatuh tertimpa batu.

Perbekel Desa Tangkup, I Gede Sukardinata, menduga, bongkahan batu jatuh dini hari.

Tak ada pemedek saat kejadian.

Peristiwa nahas baru diketahui siang hari, saat warga hendak bersembahyang di Pura Puseh.

Tak ada korban dan luka, hanya mengalami keerugian materiil akibat jatuhnya batu.

"Kejadian nggak begitu parah. Pelinggih sempat jatuh, tapi warga sudah mengembalikan ke tempat seperti awal. Warga sudah gotong royong untuk menanganinya,"ungkap Gede Sukarnadita, Selasa (16/6/2020) siang kmarin.

Sekretaris Desa Adat Tabu, Nengah Sudiarta, menambahkan, satu pelinggih yang terkena batu masih bisa digunakan.

Kendati demikian prajuru berencana akan gelar upacara mecaru dan ngulapin sekitar area pura.

Sekarang prajuru dari adat sedang koordinasi dengn pemangku untuk mencari hari terbaik.

"Yang jatuh hanya bebatuan saja. Pelinggih masih bisa digunakan. Cuma upacaranya yang besar, mecaru dan ngulapin. Sekarang kita masih berkoordinasi dengaan Jro Mangku kahyangan 3," tambah Nengah Sudiarta.

Warga juga bergotong royong meperbaiki pondasi pura yang bergeser.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, membenarkan bahwa longsor bebatuan di Tangkup disebabkan hujan deras.

Sebelum kejadian hujan sempat turun di sekitar lokasi kejadian.

Kondisi tanah labil dan rawan longsor. Petugas berkoordinasi dengan Kawil & Bandesa.

Tim TRC BPBD Karangasem melakukan assesment ke lokasi kejadian.

Melakukan koordinasi penanganan longsoran bebatuan timpa peenyengker dan pelinggih pura puseh.

Hasil koordinasi dengan Bandesa serta Kawil setempat penanganan dilakukan seecara mandiri. Warga gotong royong.

Untuk mengantisipasi hal tak diinginkan, BPBD Karangasem menghimbau masyarakat untuk waspada saat musim hujan.

Warga diminta untuk pindah ketempat lebih aman seandainya rumah yang ditempati terancam.

Warga diminta tidak mendekati pohon dan tebing yang berpotensi terjadi longsor. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved