Dirtek PSSI Indra Sjafri Sebut Shin Tae-yong Tidak Profesional dan Bersikap Seenaknya Sendiri

Shin minta saya keluar ruangan. Saya pun ikuti permintaannya. Saya ke luar ruangan dan merenung di sana

Editor: Kambali
instagram@indrasjafri_coach
Dirtek PSSI Indra Sjafri (tengah) bersama Ketua PSSI Mochamad Iriawan, Iwan Budianto dan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-Yong (paling kanan). 

“Kita harus tegaskan bagaimana duduk perkara sebenarnya. Agar publik tahu lengkap dan tidak sepotong-potong. Ini juga soal harga diri bangsa kita diperlakukan seperti ini,” kata Indra.

Indra Sjafri Paparkan Program Ini Pada Ketua PSSI, Pemusatan Latihan Jangka Pendek Tidak Dianjurkan

Apresiasi Kesabaran Ketua Umum PSSI

Indra Sjafri juga mengapresiasi kesabaran Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan pada kasus Shin Tae Yong ini.

“Semua itu dilakukan Pak Ketum untuk kemajuan timnas kita. Termasuk memberikan wewenang sangat berlebih kepada Shin untuk menangani hampir semua level timnas, dari Timnas Senior, U-23 dan U-19,” kata Indra.

Indra menerangkan, sejak awal sebenarnya federasi tak setuju Shin Tae Yong melatih tiga level timnas, tapi karena Shin memaksakan hal tersebut, akhirnya PSSI memenuhinya.

Indra melihat perilaku Shin Tae Yong yang terlalu banyak berbicara ke berbagai media Korsel selama pulang ke negaranya menunjukkan keadaan diri Shin sudah tidak percaya diri dengan janjinya sendiri saat presentasi menjadi kandidat pelatih timnas.

Termasuk janji menjamin Indonesia bisa juara Piala AFF 2020.

“Sementara kandidat lain, Luis Milla, tidak bisa menjamin hal itu. Pembohong namanya kalau ada seorang pelatih bisa menjamin juara dalam sepak bola,” tukas Indra.

“Dia ini sebenarnya banyak alasan saja, karena tak yakin bisa memenuhi target berat yang dibebankan federasi kita. PSSI ingin timnas senior Juara Piala AFF 2020, memperbaiki peringkat FIFA, serta Timnas U-19 berprestasi di Piala Dunia U-20 2021,” jelasnya.

Sebagai Direktur Teknik PSSI yang salah satu tugasnya memberikan masukan atas program latihan timnas semua jenjang usia yang diajukan pelatih, Indra mengaku belum menerima program TC Timnas U-19 dan Timnas Senior yang terbaru dari Shin, terutama terkait urgency mengapa pelatnas harus berlangsung di Korea, bagaimana mengatur Program Timnas U-19 dan Timnas Senior yang event-nya bersamaan.

“Saya harus lihat dulu seperti apa program detailnya, baru saya nilai, apakah layak TC berlangsung di sana,” jelasnya.

Terkhusus untuk Timnas U-19 baru masuk masa seleksi, menurut Indra tidak perlu menggelar TC dengan jumlah pemain besar di luar negeri.

“Dalam virtual meeting, kami sudah memberikan masukan agar program Timnas Senior dan U-19 berjalan bersamaan. Sementara di Korea juga masih ada Pandemi Covid-19, belum tentu juga kita orang Indonesia bisa masuk ke Korea,” ungkapnya.

Karena itu, PSSI mengusulkan agar TC dilaksanakan di Jakarta dulu saja.

“Nanti setelah tim terbentuk dan masuk program uji coba, PSSI akan dukung sepenuhnya mau menggelar TC di mana saja,” jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved