Calon Jemaah Haji dari Berbagai Negara Tanggapi Kebijakan Saudi Batasi Kuota Haji 2020

Pihak berwenang Arab Saudi mengumumkan, hanya sekitar 1.000 jemaah domisili di Arab Saudi

Editor: DionDBPutra
kompas.com
Ribuan tenda untuk menampung umat Islam yang tengah melangsungkan ibadah haji di Mina, di luar kota Mekah, Saudi Arabia, 19 September 2015. Lazimnya sekitar 3 juta umat Islam dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Mekah untuk melangsungkan ibadah Haji setiap tahun. 

TRIBUN-BALI.COM, RIYADH - Calon jemaah haji dari berbagai negara memberikan tanggapan atas keputusan Pemerintah Arab Saudi yang membatasi kuota haji 2020, Selasa (23/6/2020).

Sejumlah umat Muslim mengaku kecewa tapi ada juga menerimanya dengan lapang dada.

Pihak berwenang Arab Saudi mengumumkan, hanya sekitar 1.000 jemaah domisili di Arab Saudi yang diizinkan menunaikan ibadah haji tahun ini.

Dibandingkan jumlah jemaah tahun lalu yang sekitar 2,5 juta orang dari seluruh dunia, kuota tahun ini tentu merupakan penurunan drastis.

Keputusan ini sudah diprediksi sebelumnya, seiring kebijakan beberapa negara yang membatalkan keberangkatan jemaahnya ke Tanah Suci.

Meski begitu, tetap saja pengumuman ini memicu kekecewaan bagi sejumlah calon jemaah yang sudah menyisihkan dana dan mengantre lama.

Petenis Nomor Satu Dunia Novak Djokovic Positif Corona setelah Bermain di Djokovic’s Adria Tour

Ramalan Zodiak Cinta 24 Juni, Leo Rencanakan Hal yang Romantis, Asmara Menguasai Hati Scorpio

152 Tenaga Kerja asal China Sudah Tiba di Kendari Malam Ini, Gunakan Pesawat Carter

"Keinginan saya untuk pergi ke sana (Mekah) sangat tinggi," kata Kamariah Yahya (68) dari Indonesia saat dihubungi kantor berita AFP Selasa (23/6/2020).

"Saya sudah bersiap selama bertahun-tahun. Tapi apa daya, ini kehendak Allah, takdirNya."

Shahid Rafique ketua kelompok operator tur haji Pakistan mengatakan, itu adalah "momen kesedihan bagi semua umat Muslim, terutama bagi yang sudah merencanakannya selama bertahun-tahun."

"Secara profesional, ini adalah kerugian besar bagi kami, untuk semua penyelenggara haji swasta dan kami mungkin tidak dapat pulih dari kerugian ini selama bertahun-tahun," katanya.

Di Bangladesh, kepala agen perjalanan haji Shahadat Hossain Taslim mengatakan, "banyak orang dikecewakan" oleh keputusan itu tapi mereka menerimanya demi kebaikan.

"Tidak seperti negara lain, mayoritas calon jemaah haji Bangladesh adalah orang tua, dan mereka rentan tertular Covid-19," tuturnya.

Banyaknya jemaah haji yang mencapai jutaan apabila tidak dibatasi, memang sangat berisiko menjadi sumber penularan virus corona.

Menteri Urusan Minoritas India mengatakan, lebih dari 200.000 orang di Negeri "Bollywood" telah mengajukan diri untuk berangkat ke Mekah.

Namun dikarenakan pembatasan kuota, keberangkatan mereka dibatalkan dan dana pembayaran akan dikembalikan sepenuhnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved