Update Covid-19: Pasien Sembuh di Bali 59,64 Persen, Kemarin 11 Provinsi Nihil Penambahan Kasus
Sebesar 59,64 persen dari keseluruhan kasus positif Covid-19 di Bali dinyatakan sembuh per Senin (22/6/2020) kemarin
Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM - Sebesar 59,64 persen dari keseluruhan kasus positif Covid-19 di Bali dinyatakan sembuh.
Per Senin (22/6/2020) kemarin, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh bertambah 12 orang sehingga secara kumulatif jumlahnya 615 orang.
Namun demikian, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bali juga bertambah sebanyak 35 orang WNI yang terdiri dari 5 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan 30 transmisi lokal.
Sehingga, jumlah kasus positif Covid-19 sudah mencapai 1.080 orang.
Berikutnya jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia di Bali jumlahnya masih tetap 9 orang (terdiri dari 7 orang WNI dan 2 orang WNA).
Sedangkan jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) saat ini sejumlah 456 orang yang berada di 11 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah dan BPK Pering.
"Jumlah angka positif di Bali sebagian besar masih didominasi oleh transmisi lokal secara komulatif sejumlah 735 orang," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Bali.
"Semakin kita disiplin dalam pelaksanaan pencegahan ini maka transmisi lokal penyebaran Covid-19 pasti bisa kita hentikan," imbuhnya.
Sementara itu, Kota Denpasar yang masih menjadi wilayah dengan sebaran kasus positif terbanyak di Bali per Senin kemarin sudah mencatatkan sebanyak 366 kasus.
Disusul Kabupaten Badung pada posisi kedua dengan total 141 kasus.
Adapun di urutan ketiga kini ditempati oleh Kabupaten Bangli dengan total 129 kasus positif Covid-19.
Kabupaten Buleleng yang beberapa hari terakhir berada di urutan ketiga, kini turun ke posisi keempat dengan 121 kasus positif Covid-19.
Wilayah lainnya, Klungkung (83 kasus), Gianyar (76 kasus), Tabanan (56 kasus), Karangasem (47 kasus), dan Jembrana (31 kasus).
Diberitakan sebelumnya, Desa Tegal Harum, Denpasar melaksanakan rapid test terhadap 160 warga di Banjar Cemara Agung, Senin (22/6/2020).
Hal ini dilakukan karena ada delapan warganya yang positif Covid-19.
Perbekel Desa Tegal Harum, I Komang Adi Widiantara mengatakan Rapid test di wilayah Desa Tegal Harum dilaksanakan karena ada warga yang positif covid sebanyak 8 orang dan sudah sembuh 3 orang, masih perawatan 5 orang.
Dari 5 orang yang masih dirawat ini setelah di-tracking terdapat 160 orang yang sempat kontak secara langsung dan tidak langsung, untuk itu dilaksanakan lah test rapid ini yang di pusatkan di Banjar Cemara Agung.
"Dari hasil rapid test sebanyak 160 warga yang sudah di test dari pagi sampai siang tadi, semua warga yang ikut tadi di nyatakan non reaktif dan setelah di Rapid Test ini kami berharap tidak ada penambahan penularan virus lagi, dan untuk masyarakat diharapkan tetap menjaga imun tubuh dengan teratur berolahraga serta tetap menggunakan masker," katanya.
Disampaikan juga dalam pelaksanaan rapid test tersenut tidak merujuk ke masalah usia, ketika pihaknya melakukan surveilans atau tracking dan terindikasi terjadi kontak fisik atau terjadi pertemuan dengan orang yang positif maka dilakukan tindakan.
"Yang positif ini salah satunya terkena dari transmisi lokal Pasar Kumbasari, kemudian yang OTG dari petugas kami di pasar tegal harum. Yang saat ini sebenarnya sudah sembuh, berada dirumahnya. Yang OTG ternyata Negatif, dan sekarang berada di rumah singgah menjalani Isolasi," katanya.
Selain itu Satgas Lingkungan Covid-19 setempat juga melaksanakan isolasi terhadap warga yang tinggal di satu gang tersebut dan rapid test serta melakukan isolasi mandiri dengan menutup akses keluar masuk gang.
Untuk diketahui, per Senin kemarin, kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar bertambah 6 kasus.
Selain penambahan 6 kasus juga ada pasien sembuh sebanyak 6 orang setelah menjalani perawatan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, saat diwawancarai di ruangan kerjanya menjelaskan bahwa perkembangan kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar perlahan menunjukkan tren penurunan.
Namun demikian masih terjadi penambahan kasus positif baru, dimana terjadi kontak lokal dalam bentuk klaster baru.
Klaster baru inilah yang patut kita waspadai bersama, mengingat adanya mobilitas penduduk yang cukup padat di Kota Denpasar.
"Jadi harus tetap disiplin yang tinggi dalam menerapkan protokol kesehatan, mengingat bahaya dari Covid-19 bisa merenggut nyawa," katanya.
11 Provinsi Nihil Penambahan Kasus
Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro memberikan tips protokol kesehatan di pusat perbelanjaan.
Ia mengatakan, panduan protokol tersebut tertuang dalam keputusan Menteri Kesehatan (Menkes) Nomor 382 tahun 2020, tentang protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum, yang dikeluarkan pada tanggal 19 Juni 2020.
Menurut Dokter Reisa, pengelola mall wajib memberikan informasi tentang larangan masuk bagi pekerja dan pengunjung yang memiliki gejala yang merujuk pada Covid-19.
"Pengelola diminta memberikan informasi tentang larangan masuk bagi kerja dan pengunjung yang memiliki gejala demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan atau sesak nafas, atau punya riwayat kontak dengan orang yang terkena Covid-19," jelasnya.
"Bagi kita yang terpaksa dan penting sekali harus ke mall, tolong perhatikan. Pastikan kita dalam kondisi yang sehat, jika mengalami gejala seperti yang tadi sudah saya jelaskan, tetaplah berada di rumah, dan segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan, apabila kondisi berlanjut," imbuh Dokter Reisa.
Bagi para pengunjung, dia juga menyarankan untuk selalu memakai masker dalam perjalanan ke dan dari mal dan selama berada di pusat perbelanjaan sejenisnya.
Kemudian, jika kemudian pusat perbelanjaan mal atau pertokoan padat dengan aktivitas manusia, Dokter Reisa tidak menyarankan pengunjung memasuki area dalam kondisi tersebut.
"Jangan dipaksakan. Cari alternatif tempat lain atau pilih opsi belanja online, atau secara daring," terangnya.
"Sering-sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal selama 20 detik, atau gunakan hand sanitizer. Hindari menyentuh area wajah, seperti di mata, hidung, dan mulut, apalagi kalau belum cuci tangan. Tetap jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain," imbuhnya.
Sementara itu, Senin (2/6/2020) kemarin, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat ada 11 provinsi yang tidak melaporkan adanya penambahan kasus Covid-19 baru.
"Ada 11 provinsi yang melaporkan tanpa ada kasus baru," kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, Achmad Yurianto di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.
11 provinsi yang nihil penambahan kasus tersebut antara lain Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, DI Yogyakarta, Jambi dan Kalimantan Barat.
Selanjutnya Sumatera Barat, Lampung, Papua Barat, Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, Yuri juga merincikan bahwa ada sejumlah provinsi yang penambahan angka pasien sembuh lebih tinggi dibanding kasus positif Covid-19 baru.
Untuk diketahui, per Senin kemarin ada penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 954 kasus, sehingga totalnya menjadi 46.845 kasus.
Berikutnya, untuk pasien sembuh menjadi 18.735 setelah ada penambahan sebanyak 331 orang.
Sedangkan untuk kasus meninggal menjadi 2.500 dengan penambahan 35 kasus. (*)