Corona di Indonesia
Media Australia Sebut Indonesia Bisa Jadi Hotspot Virus Corona Dunia, Ini Yang Dikhawatirkan
Media luar negeri, Sydney Morning Herald (SMH), menilai Indonesia akan menjadi hotspot virus corona berikutnya di dunia.
TRIBUN-BALI.COM - Indonesia kini disebut kewalahan menghadapi pertempuran melawan virus Corona atau Covid-19.
Ini terjadi saat sebagian besar negara di Asia Tenggara telah berhasil meratakan kurva tingkat infeksi virus corona,.
Perhatian dunia kini tengah difokuskan pada Amerika Serikat, India, Rusia, dan Brasil yang mencatat angkat infeksi harian hingga puluhan ribu.
• Seorang Perawat Meninggal 4 Hari Setelah Melahirkan Karena Covid-19, Ini Kondisi Bayinya
• Update Covid-19: Pasien Sembuh di Bali Sudah 57,26 Persen, Ini Rinciannya
Sedangkan Indonesia terbang di bawah radar.
Media luar negeri, Sydney Morning Herald (SMH), menilai Indonesia akan menjadi hotspot virus corona berikutnya di dunia.
Dilansir SMH, Jumat (19/6/2020), selama 8 hari Indonesia telah mencatat lebih dari 1.000 kasus baru Covid-19.
Para ahli epidemiologi khawatir jumlah kasus di Indonesia dapat mencapai lebih dari 60.000 kasus (saat berita itu ditulis angkanya sudah mencapai 42.762 kasus).
Lalu, hal yang jauh lebih memprihatinkan adalah tingkat pengujian yang sangat rendah dan tingkat kematian yang tinggi secara proporsional.
Menurut situs Worldometer, Rusia menempati peringkat ke-18 dunia dalam melakukan tes dengan jumlah 107.445 tes per 1 juta orang.
Amerika Serikat berada di urutan ke-27 dengan 80.750 tes per 1 juta orang, Brasil berada di urutan ke-108 dengan 11.302 tes per 1 juta orang, dan India berada di urutan ke-138 dengan 4.530 tes per 1 juta orang.
Sementara itu Indonesia mendekam di peringkat ke-163 dengan hanya melakukan 2.193 tes per 1 juta orang.
Pada Kamis (18/6/2020), Indonesia mencatat rekor 10.000 orang diuji per hari.
Namun itu hanya terjadi pada hari itu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan percaya bahwa angka kematian sesungguhnya lebih tinggi daripada yang dicatatkan.
Terlepas dari tren peningkatan infeksi yang jelas terlihat, banyak negara telah melonggarkan pembatasan atau lockdown.