Wawancara Khusus Novel Baswedan, Hanya Koruptor yang Membenci Perilaku Saya

Dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, terdakwa Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis, yang dituduh terlibat dalam kasus

Editor: Ady Sucipto
Tribunnews
Penyidik KPK Novel Baswedan 

Satu poin lagi yang penting digarisbawahi. Beberapa penyampaian disebutkan terdakwa menyerang saya alasannya karena pribadi, marah, menganggap saya ini menyerang institusi Polri.

Saya kok tidak percaya ya. Logikanya begini. Saya percaya institusi Polri, karena saya sering interaksi apalagi dengan anggota Brimob.

Anggota Brimob biasanya idealismenya lebih baik, punya disiplin. Biasanya mereka hidup sederhana. Saya belum pernah mendengar ada anggota Brimob yang menggunakan kekuasaannya atau kewenangannya untuk korupsi.

Kalaupun ada anggota Polri yang benci pada perilaku saya memberantas korupsi, tentulah dia sedang melakukan hal itu. Saya bisa memahami kalau yang membenci saya itu orang yang melakukan korupsi. Dalam konteks ini kan tidak.

Ada dua kali KPK melakukan suatu proses hukum kepada perwira tinggi Polri. Apakah Anda menduga ada kaitan dengan itu?

Kalau seandainya itu betul, terdakwa melakukan penyerangan karena hal itu, tentu saya sudah diserang pada 2012 atau 2015 lalu. Saya diserang pada 11 April 2017. Untuk menarik ke sana agak sulit. Pada saat itu (2017) justru ada beberapa isu korupsi terkait anggota Polri.

Saya ingin mengatakan tidak semua anggota Polri itu punya perspektif buruk terhadap KPK. Namun ada upaya untuk menghasut, KPK dianggap berseberangan dengan Polri.

Saya beberapa kali bertemu dengan petinggi Polri. Saya juga pernah berkomunikasi dengan Pak Kapolri yang sekarang (Jenderal Pol Idham Azis, dan beberapa pejabat yang lain. Saya kira beliau-beliau punya komitmen yang baik.

Menurut Anda, sebenarnya seperti apa hubungan Anda dengan Polri?

Saya merasa tidak pernah bermasalah dengan pimpinan Polri. Kalau saya ini kan' levelnya pegawai. Tentu saya komunikasi dengan beliau-beliau, karena saya kenal, namun tidak intens. Dengan kawan-kawan saya, yang selevel, saya komunikasi.

Soal tidak semuanya suka, saya kira semua orang juga begitu. Apakah ada orang yang disukai oleh semua orang? Tidak ada. Polisi itu kerjanya menangkap maling. Kalau disurvei, maling suka atau tidak sama polisi? Ya pasti tidak suka.

Sama seperti saya atau kawan-kawan di KPK. Coba disurvei apakah orang-orang yang berpraktik korupsi suka atau tidak dengan KPK? Saya yakin 100 persen atau 99 persen mereka tidak suka. (dennis)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved