Unik, Kuburan Ini Tak Lagi Terkesan Angker dan Mistis Setelah Dicat Warna-warni

Kesan yang biasanya mistis dan angker di setiap pemakaman umum seketika sirna.

Editor: Ady Sucipto
Instagram.com/dinasperkim.kotamadiun
Makam RW 05 atau disebut Makam Nguwot di Kecamatan Kartoharjo, Kelurahan Tawangrejo, Madiun ini dicat warna-warni 

TRIBUN-BALI.COM, MADIUN -Jagat dunia maya khususnya di media sosial Twitter kembali dihebohkan dengan pemandangan unik Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang dicat serba warna-warni.

Kesan yang biasanya mistis dan angker di setiap pemakaman umum seketika sirna. 

Pemandangan tersebut pun memantik warganet untuk turut berkomentar, bahwa pemakaman yang biasanya dikunjungi untuk melakukan ziarah justru mengundang warga untuk berswafoto. 

Banyak warganet berpendapat, pemakaman yang biasanya dikunjungi untuk melakukan ziarah justru mengundang masyarakat untuk berswafoto.

Lantas, di mana lokasi pemakaman yang tengah viral tersebut?

Berdasarkan hasil penelusuran Kompas.com, kompleks TPU tersebut berada di Kelurahan Tawangrejo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.

Kompleks TPU yang dikenal dengan sebutan ' Makam Nguwot' ini didominasi dengan warna cerah seperti, kuning, hijau, ungu, merah muda, dan biru.

Pewarnaan Makam Nguwot dilakukan khusus untuk mengikuti Lomba Kebersihan Makam Tingkat Kota Madiun.

Penyelenggaraan lomba tersebut bertujuan untuk menjaga makam agar tetap bersih, rapi, terang dan jauh dari kesan menyeramkan.

Lomba tersebut diselenggarakan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinas Perkim) Kota Madiun, Jawa Timur.

Indikator penilaian pemakaman berupa administrasi, tingkat keindahan, kebersihan, serta peran masyakat dalam menjaga kebersihan makam.

Adapun tim penilai TPU tersebut dari Dinas Perkim, Dinas Lingkugan Hidup, Dinas Pertanian, dan Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Madiun.

Kehadiran makam berwarna-warni ini mengingatkan kita akan Kampung Jodipan di Malang, Jawa Timur.

Kampung tersebut mengedepankan tampilan warna-warni bangunan dan menjadi tren di Indonesia sejak empat tahun lalu.

Penataan kampung ala Jodipan ini kemudian dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menata kawasan permukiman padat lainnya daripada harus menggusurnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved