Gelombang Tinggi di Bali
Gelombang Tinggi Melanda Perairan Sanur, Nelayan Tidak Berani Melaut
Gelombang tinggi melanda perairan Selat Badung, seperti terjadi di kawasan Sanur dan Benoa, Denpasar, Bali, dengan tinggi gelombang mencapai 4-5 meter
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gelombang tinggi melanda perairan Selat Badung, seperti terjadi di kawasan Sanur dan Benoa, Denpasar, Bali, dengan tinggi gelombang mencapai 4-5 meter, Kamis (2/7/2020).
Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar, Iman Faturrahman mengatakan adanya peringatan dini gelombang tinggi di perairan Bali dan NTB.
"Berdasarkan prakiraan BMKG, memang saat ini di Selat Badung Sanur, Benoa gelombang cukup tinggi mencapai 4-5 meter, pada 2 Juli 2020 pukul 08.00 Wita hingga 3 Juli 2020 pukul 08.00 Wita," kata Iman kepada Tribun Bali.
Iman mengimbau masyarakat dan kapal-kapal yang beraktivitas di wilayah tersebut agar memeprtimbangkan kondisi sebelum melaut dan selalu memperhatikan update cuaca dan gelombang dari BMKG.
• BREAKING NEWS: Ombak Tinggi, Penyeberangan ke Nusa Penida Tertunda Satu Jam
"Dimohon bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar pesisir agar waspada akan peluang gelombang tinggi," kata dia.
Warga sekitar pesisir Semawang, Sanur, Kadek Suprapta Meranggi menuturkan, gelombang tinggi mulai terjadi pagi hari sekitar pukul 08.00 Wita hingga 09.00 Wita, sedangkan menjelang siang hari ini tinggi gelombang relatif surut.
"Tadi ombak sampai memecah ke gazebo, orang-orang yang sedang nongkrong santai sampe berhamburan, tadi gelombang tingginya terjadi jam 8-9 pagi sekarang siang ini sudah agak surut," tuturnya.
Kadek mengatakan akibat gelombang tinggi ini nelayan sekitar urung melaut hingga cuaca dan gelombang kembali normal.
"Karena kondisi seperti ini nelayan tidak ada yang berani melaut dulu, semoga segera normal cuaca dan gelombangnya, kita lihat update dari BMKG," ujarnya.
(*)