Pria di Dalam Got

PNS Pemprov Bali Yang Ditemukan Tergeletak di Got Lapangan Renon Drop Hingga Meninggal Saat Olahraga

Sutha Diana menuturkan, pria tersebut kelahiran 1966 dan berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemprov Bali.

Penulis: M. Firdian Sani | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Fauzan Marasabessy
Petugas menangani seorang pria yang tergeletak di dalam got di depan Lapangan Bajra Sandhi Renon, Denpasar, Bali, Jumat (3/7/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seorang pria tergeletak di dalam got di Depan Monumen Bajra Sandhi Renon, Denpasar, Bali, Jumat (7/3/2020) sekira Pukul 08.00 Wita.

Tepatnya di seberang Kantor Gubernur Bali.

Pria tersebut tampak menggunakan celana training dan baju kaus polo berwarna merah.

Masyarakat tampak berkerumun di lokasi.

Beberapa saat kemudian mobil ambulans datang ke lokasi. 

Petugas dengan APD lengkap turun dari mobil dan langsung mendekati pria tersebut. 

Mereka langsung meminta masyarakat yang berkerumunan untuk jaga jarak.

Petugas langsung melakukan pengecekan.

"Kami masih menunggu ambulans jenazah," ungkap seorang petugas.

Petugas menunggu ambulans jenazah untuk mengevakuasi korban.

Masyarakat yang ada di lokasi semakin ramai berkumpul.

"Yang lain tolong menjauh," ungkap petugas meminta masyarakat agar tidak berkerumun.

Seorang wanita diduga keluarga korban menangis histeris tidak jauh dari lokasi kejadian.

Pria tersebut ternyata adalah pegawai Pemprov Bali

Kepala Biro Umum dan Protokol Sekretariat Daerah (Setda)Provinsi (Pemprov) Bali, Anak Agung Ngurah Oka Sutha Diana ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa pria yang jatuh tersebut adalah stafnya di Biro Umum.

"Nggih staf tiang di Biro Umum Protokol," kata Sutha Diana saat dikonfirmasi.

Sutha Diana menuturkan, pria tersebut kelahiran 1966 dan berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemprov Bali.

Drop Sampai Terjatuh

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin mengatakan, saat kejadian pihaknya diminta bantuan untuk membantu ambulans beserta personel serta kantung mayat.

"Yang bantu ambulans dari PMI Denpasar, kemudian personil dari BPBD Provinsi Bali sama kantong mayatnya dari Satgas," kata Rentin.

Rentin mengatakan, yang bersangkutan baru saja proses pemulihan dari penyakit stroke.

Dikarenakan seminggu sudah masuk kantor, pada hari Jumat (3/7/2020) yang bersangkutan iseng buat menghirup udara segar untuk berolahraga di lapangan.

"Rupanya pas olahraga drop, kondisinya kurang bagus sampai-sampai terjatuh. Orang yang stroke tiba-tiba kambuh lagi karena proses pemulihan ya begitu tiba-tiba dia," jelasnya.

Rentin menegaskan, bahwa yang bersangkutan memiliki riwayat stroke dan tidak ada kaitannya dengan indikasi Covid-19.

"Tadi belum sempat diambil tindakan sudah meninggal," pungkas Rentin.

Rekan kerja almarhum membenarkan bahwa yang bersangkutan punya sakit stroke.

"Beliau mau berolahraga di Lapangan Renon, belum sempat olahraga beliau jatuh ke got. Beliau meninggal di lokasi," kata Sony rekan kerja alhamrhum saat ditemui Tribun Bali di Forensik RSUP Sanglah.

Sony menuturkan jika almarhum sebelumnya memang memiliki riwayat penyakit stroke, ia pun tak menyangka karena sepengetahuannya almarhum sangat gemar berolahraga.

"Setiap libur itu biasanya beliau menyempatkan diri untuk olahraga," ucapnya.

Saat ini Sony tengah menunggu keluarga almarhum di KMJ RSUP Sanglah.

"Untuk autopsinya nanti kami tunggu keputusan keluarga dulu," paparnya.

Sony yang baru bekerjasama dengan almarhum selama enam bulan tampak merasa kehilangan.

"Saya satu kantor sama beliau, saya bagian verifikasi data sementara beliau bagian biro umum," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved