Gempa Bumi Guncang Blitar Jawa Timur Hari Ini, Terasa Hingga Pacitan, Jember, Bantul dan Cilacap

Wilayah Selatan Jatim akhir-akhir ini sering diguncang gempa, untuk itu masyarakat perlu waspada.

Editor: Kambali
Pixabay
Ilustrasi gempa bumi. 

TRIBUN-BALI.COM, BLITAR - Gempa bumi hari ini mengguncang Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur, Minggu (05/07/2020) jam 02.09 dinihari WIB.

Berdasarkan skala MMI, gempa dirasakan dirasakan di :

III Blitar
III Karangkates
III Trenggalek
III Nganjuk
III Pacitan
III Jember
II Kulonprogo
II Bantul
II Cilacap
II Wonogiri

Masyarakat Selatan Jatim Perlu Waspada

Info Gempa hari ini. Wilayah selatan Jawa Timur kembali diguncang gempa, Minggu (5/7/2020) pukul 02.09 WIB dengan kekuatan M 5,3.

Sebelumnya, gempa juga sempat mengguncang selatan Pacitan, Jatim pada 22 Juni 2020.

"Episenter terletak pada koordinat 9,26 LS dan 112,24 BT, atau tepatnya di laut pada jarak 125 km arah Selatan Kanigoro, Blitar, Jatim pada kedalaman 92 km,” ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono sebagaimana dilansir Tribunjateng.com dari Kompas.com Minggu (5/7/2020).

Gempa Magnitudo 5,1 di Selatan Jawa Akibat Subduksi Lempeng Indo-Australia, Begini Penjelasan BMKG

Joget Ratna Sari Dewi Rayakan Ultahnya di Blitar Viral, Kenakan Gaun Merah & Terlihat Awet Muda

Daryono mengatakan, masyarakat Jatim di bagian Selatan perlu mewaspadai gempa yang terjadi belakangan.

Pasalnya, berdasarkan catatan gempa selatan Blitar tadi pagi, episenternya berada sangat berdekatan dengan sumber gempa yang merusak di Jatim selatan pada 15 Agustus 1896 dan 20 Agustus 1896.

Saat itu kegempaan tercatat mencapai skala intensitas VII MMI yang menimbulkan kerusakan banyak bangunan rumah, dan korban jiwa cukup banyak.

“Wilayah Selatan Jatim akhir-akhir ini sering diguncang gempa, untuk itu masyarakat perlu waspada. Catatan gempa kuat masa lalu seperti tersebut di atas dapat menjadi data dukung kesiapsiagaan kita, bahwa gempa kuat memiliki periode ulang dengan periodesitas tertentu,” kata dia.

Sehingga menurutnya gempa kuat yang terjadi di suatu wilayah pada masa lalu sangat mungkin berulang kembali.

Daryono juga menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi di Blitar pagi ini adalah jenis gempa menengah.

Gempa ini timbul akibat adanya deformasi batuan pada Lempeng Indo-Australia yang menunjam atau tersubduksi ke bawah Pulau Jawa.

Dari hasil analisa, menurut Daryono ini menunjukkan bahwa gempa memiliki pergerakan turun (normal fault).

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved