Jalan Berlubang di Simpang Buluh Indah-Gatsu Barat Denpasar Akhirnya Diperbaiki

Setelah bertahun-tahun dikeluhkan pengendara, jalan berlubang di simpang Jl Buluh Indah-Gatsu Barat Denpasar akhirnya diperbaiki

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara
Perbaikan jalan berlubang di simpang Jl Buluh Indah-Gatsu Barat, Denpasar, Bali, Jumat (10/7/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah bertahun-tahun dikeluhkan pengendara, jalan berlubang yang terdapat di simpang Jl Buluh Indah-Gatsu Barat, Denpasar, Bali, akhirnya diperbaiki.

Pihak Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Provinsi Bali mengaku selama ini mereka masih dirumitkan soal koordinasi antarpihak sehingga belum bisa memperbaiki jalan tersebut

"Jadi sebenarnya kami sudah tahu sebelumnya ada jalan lubang di sana, kami sudah bersurat ke ultilitas lain yang mempunyai proyek di sana, tapi tidak ada jawaban, makanya kemarin kami yang langsung mengerjakan, padahal sebetulnya siapa yang punya proyek dia yang harus perbaiki," kata Kepala Pengawas Lapangan (Kawaslab) PPK 3.1 PJN Wilayah III Provinsi Bali Nyoman Sukarma Yasa, Jumat (10/7/2020).

Sebelumnya, adanya lubang jalan di simpang empat tersebut sempat viral di sejumlah media sosial khususnya Instagram, Rabu (8/7/2020).

Tribun Bali kemudian mencari informasi di lapangan, ternyata lubang jalan tersebut sudah lama dikeluhkan pengendara lantaran sering menimbulkan kecelakaan sepeda motor.

"Sering saya lihat ada sepeda motor yang jatuh. Terutama malam hari," kata security di salah satu toko yang ada di sekitar lokasi.

Menurut Sukarma Yasa, perbaikan yang dilakukan pada jalan lubang di simpang itu hanya bersifat sementara.

Artinya, suatu saat akan kembali berlubang jika sering ada getaran.

"Sebelumnya di sana sempat ada proyek pemasangan kabel, dan ditutup dengan besi. Nah itu kalau bergetar terus, memang rusak. Sementara pihak ultilitas yang bertanggung jawab belum merespons," kata Sukarma

Sukarma juga mengeluhkan adanya banyak proyek pembongkaran jalan nasional baik dari Telkom maupun PDAM yang tidak berkoordinasi sebelumnya.

Sehingga terkadang dalam pengerjaan proyek itu ada sampah yang menyumbat saluran air dan pada musim hujan terjadi banjir.

"Jadi asal-asal pasang saja mereka, tidak koordinasi," kata Sukarma.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved