Corona di Bali
Jumlah Orang Kaya di Gianyar Pasca Pandemi Covid-19 Hanya 13.600 KK
Pasca pandemi Covid-19, hampir sebagian besar perekonomian masyarakat anjlok. Jumlah orang kaya di Gianyar pasca pandemi Covid-19 hanya 13.600 KK
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Pasca pandemi Covid-19, hampir sebagian besar perekonomian masyarakat anjlok.
Bahkan, dari 110.000 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Gianyar, masyarakat yang ekonominya masih mapan alias kaya hanya 13.600 KK.
Jumlah tersebut di luar yang berprofesi sebagai Polri, TNI, ASN.
Hal tersebut diungkapkan langsung Bupati Gianyar Made Mahayastra, Senin (13/7/2020).
Berdasarkan data Pemkab Gianyar, 13.600 orang kaya di Kabupaten Gianyar itu tersebar di tiga kecamatan.
Paling banyak di Kecamatan Sukawati sebanyak 5.000 KK, disusul Kecamatan Gianyar, lalu terakhir Kecamatan Ubud.
“Ini berdasarkan data musyawarah desa (musdes). Terkait apa kategori kayanya, itu desa yang menentukan,” ujar Mahayastra.
Data tersebut merupakan salah satu acuan saat Pemkab Gianyar menyalurkan bantuan sembako, Jumat (17/7/2020) nanti.
Ada sebanyak 28.000 KK yang akan mendapatkan bantuan sembako dengan nominal Rp 400 ribu per KK.
“Jadi, jika nantinya ada yang bilang, 'kok saya tidak pernah dapat bantuan'. Harus ditanyakan, mereka masuk dalam daftar masyarakat mapan atau tidak. Selain itu, yang sebelumnya sudah mendapat batuan, baik BLT, anggota Polri, TNI, PNS dan pensiunan itu juga mereka tidak dapat,” tandasnya.
Politikus asal Payangan ini mengakui, setiap ada pembagian bantuan dari pemerintah, selalu menimbulkan konflik di masyarakat.
Dia pun menegaskan, jika nantinya ada yang tercecer, itu merupakan tanggung jawab kepala desa.
Sebab pengumpulan dan verifikasi data sudah sudah dilakukan selama 1,5 bulan.
“Kalau ada yang bilang, 'kok saya tidak dapat', itu harus ditanyakan ke kepala desa,” tegasnya.
Dalam pembagian sembako ini, Mahayastra juga dibantu Polda Bali dan Kejasaan Negeri (Kejari) Gianyar.