Made Subrata Harapkan Dukungan Sang Kakak Usai Dapat Rekomendasi Golkar di Pilkada Bangli 2020

Cabup Bangli, Made Subrata mengaku langsung tancap gas mempersiapkan langkah-langkah untuk memenangkan Pilkada.

Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
Golkar
Pemberian rekomendasi kepada Made Subrata-Ngakan Kutha Parwata (Bagus). 

 "Dua puluh tahun disuruh dia di PDIP saya lakukan. Karena ada perintah keluarga saya sangat menghargai keputusan keluarga," tegasnya lagi.

Sementara, turunnya rekomendasi dari Golkar kepada duet Made Subrata-Ngakan Kutha Parwata (Bagus) di Pilkada Bangli membuat PDIP Bali bersikap tegas.

Selain akan memberikan rekomendasi pemecatan kepada kader PDIP yakni Kutha Parwata.

PDIP telah memanggil Bupati Bangli, Made Gianyar terkait hal tersebut.

Pemanggilan tersebut dilakukan komitmennya dalam mendukung calon yang nantinya akan diusung oleh PDIP.

Pasalnya, Gianyar sendiri merupakan kakak kandung dari Cabup Golkar yakni, Made Subrata.

 Subrata sendiri selain cabup juga merupakan politikus Golkar yang juga menjadi Perbekel Bunutin, Kintamani, Bangli.

“Ini bukan masalah khawatir atau tidak khawatir, kita jalankan garis partai. Beliau juga sudah kita panggil,” kata Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDIP Bali, Ketut 'Boping' Suryadi, Senin (13/7/2020).

Kendati Made Subrata dan Made Gianyar memiliki hubungan keluarga, sebagai kader PDIP, yang bersangkutan harus tunduk pada kebijakan partai.

Bahkan, Gianyar menyatakan akan membuat Surat Pernyataan mengenai kesiapan mendukung calon dari PDIP pada Pilkada Bangli 2020 mendatang.

“Beliau harus menentukan sikap. Beliau bersedia membuat surat pernyataan sikap dirinya. Kalau rekomendasi sudah turun, beliau akan kita kontak untuk menyampaikan surat pernyataan itu,” tambah Boping.

Lebih lanjut, mantan Ketua DPRD Kabupaten Tabanan ini menegaskan jika pernyataan sikap yang tertuang dalam surat tersebut nantinya akan menjadi dasar yang kuat.

 Apabila Made Gianyar membelot dari surat pernyataan tersebut, sanksi yang sama juga akan diterapkan.

“Kita punya jaringan politik partai sampai tingkat bawah. Kita akan lihat bagaimana tindakan dan sikapnya, kalau diam-diam dia membela adiknya, ya kita beri sanksi. Kita tunggu pernyataannya, tiba-tiba datang dan menyatakan membela adiknya, itu kan lain lagi,” pungkasnya.

Sedangkan, Gianyar sendiri sampai berita ini ditulis masih belum bisa dikonfirmasi.

Berkali-kali Tribun Bali mencoba menghubungi tetapi nomor yang bersangkutan tidak menjawab. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved