Pasien Akan Langsung Tes Swab, Rencana Perubahan SOP Penanganan Covid- 19 di Bangli

Tes swab lebih efektif untuk memastikan masyarakat yang terpapar Covid- 19 dalam kegiatan tracing kontak erat.

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Bambang Wiyono
tribun bali/ fredy mercuri
Petugas dari PMI Bangli melakukan penyemprotan disinfektan di areal Pasar Kidul Bangli, Selasa (14/3/2020) setelah penutupan operasional. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Tracing kontak erat sebagai tindak lanjut atas temuan 32 pedagang Pasar Kidul Bangli yang positif Covid- 19, terpaksa ditunda.

Pasalnya, gugus tugas merancang perubahan SOP penanganan Covid- 19, khususnya pada metode serta alat yang digunakan.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid- 19 Bangli, I Wayan Dirgayusa menjelaskan, perubahan SOP ini merupakan inisiatif dari pihaknya di Gugus Tugas Covid-19 Bangli.

Dimana sebelumnya tindaklanjut penanganan kasus Covid menggunakan alat rapid test, rencananya berubah dengan langsung tes swab.

Menurut Dirgayusa, upaya tersebut lebih efektif untuk memastikan masyarakat yang terpapar Covid- 19 dalam kegiatan tracing kontak erat.

Terlebih hanya butuh waktu dua hari untuk mengetahui hasil swab.

“Saat ini perubahan SOP sedang dalam pembahasan. Karenanya kegiatan tracing kontak erat terhadap 32 pedagang asal Bangli yang terkonfirmasi positif Covid- 19 ditunda sementara hingga ada kepastian. Termasuk dengan 11 warga lokal lainnya yang juga diketahui terpapar Covid- 19,” ujarnya, Selasa (14/7/2020).

Jika nanti alat rapid test masih digunakan, Dirgayusa mengatakan, warga yang diketahui non-reaktif tidak akan dikarantina mandiri.

Sebaliknya, bagi warga yang dinyatakan reaktif, wajib melaksanakan karantina mandiri hingga 10 hari ke depan.

“Kenapa 10 hari ke depan, karena pada hari ke-10 dilaksanakan rapid test kedua. Sedangkan jika dengan swab, apabila pada swab pertama dan kedua dinyatakan negatif, maka warga bersangkutan boleh kembali melakukan aktifitasnya,” kata Dirgayusa.

Kendati belum tracing kontak erat, Dirgayusa memastikan, karantina bagi keluarga kontak erat tetap berjalan sesuai SOP.

Terkait karantina mandiri, pihaknya mengatakan bahwa tim kesehatan telah berkoordinasi dengan gugus tugas di masing-masing desa.

SOP pembagian sembako pun tetap berjalan.

Namun demikian, pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut apakah kegiatan pembagian sembako telah dilakukan atau belum.

Mengenai 225 pedagang Pasar Kidul yang belum melaksanakan rapid test, Dirgayusa mengatakan, tahap kedua akan dilaksanakan setelah tracing kontak erat dilakukan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved