Update Covid-19 di Bali: 66,81% Pasien Telah Sembuh, Kasus Positif di Denpasar Masih Tertinggi
Kota Denpasar masih menjadi wilayah dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak di Bali.
Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Eviera Paramita Sandi
Kompyang menuturkan, pada 12 Juni lalu, ada seorang pedagang ikan yang terkena Demam Berdarah dan tidak berjualan sejak tanggal tersebut.
Dikarenakan lama menjalani opname dan tidak sembuh, maka tanggal 28 Juni dilakukan swab kepada pedagang tersebut.
Setelah hasil swab keluar, diketahui pedagang tersebut ternyata positif Covid-19.
"Karena positif kami bantu Tim Gugus Tugas Pemkot Denpasar untuk melakukan tracing kepada pedagang pada radius 10 meter. Dari hasil tracing tersebut kami temukan 25 orang pedagang," katanya.

25 orang pedagang tersebut kemudian menjalani swab pada 3 Juli 2020 lalu.
Dari 25 pedagang yang ikut swab, diketahui 6 orang pedagang positif Covid-19.
Karena ada yang positif maka dilakukan tracing kembali kepada pedagang yang berada pada radius 10 meter dan ditemukan 16 orang pedagang yang harusnya menjalani swab hari ini.
Akan tetapi dari pihak Puskesmas yang akan melakukan swab meminta agar pedagang yang sudah dinyatakan negatif sebelumnya sebanyak 19 orang untuk ikut swab kembali.
Alasannya karena 19 orang pedagang ini tak melakukan isolasi mandiri dan tetap berjualan selama hasil swab belum keluar.
"Nah pedagang kan komplain mereka, sudah negatif 'emang enak ditusuk-tusuk hidung saya?'" kata Kompyang menuturkan.
Dikarenakan 19 pedagang ini komplain, maka 16 pedagang yang harusnya ikut swab hari ini terpengaruh dan pelaksanaan swab pun ditunda.
Kompyang menuturkan, alasan pihak Puskesmas untuk melakukan swab kepada 19 pedagang yang sebelumnya sudah negatif dikarenakan sebelum hasil swab mereka keluar, pedagang ini tetap berjualan.
"Ini kan aneh, padahal SOP kami tidak demikian, kami tidak memberikan mereka berjualan jika hasil tes swab negatif atau rapidnya reaktif. Yang kedua jika mereka melanggar dimana mereka berada pada radius 10 meter dengan pedagang yang positif dan menolak untuk ikut tes, maka kami minta mereka melakukan isolasi mandiri 14 hari," kata Kompyang.
Kompyang menangatakan, sebelumnya pernah dilakukan swab sebanyak dua kali kepada pedagang Pasar Cokroaminoto dan mereka yang ikut tes diberikan tetap berjualan sambil menunggu hasil tes keluar.
Sehingga dengan kejadian ini, pihaknya menganggap hal ini aneh dan membebankan komplain pedagang kepada Perumda.