Corona di Bali
New Normal di Bali, Bisnis Gadai Mulai Menggeliat
Kabag Humas dan Protokoler PT Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar mengatakan bisnis gadai mulai menggeliat pasca penerapan new normal di Bali
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kabag Humas dan Protokoler PT Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar Made Mariawan mengatakan bisnis gadai mulai menggeliat pasca penerapan new normal di Bali.
Berdasarkan datanya, per 12 Juli 2020, outstanding loan (OSL) mencapai Rp 5,56 triliun, kemudian per 13 Juli 2020 menjadi Rp 5,57 triliun.
Naiknya sekitar Rp 4 miliar lebih.
"Dengan adanya new normal, kan otomatis orang sudah beraktivitas. Berjalan kembali pelan-pelan, yang dagang mulai berdagang. Yang bekerja kembali bekerja. Sehingga beberapa tentu memerlukan modal, salah satunya dengan gadai," jelasnya pada Tribun Bali, Jumat (17/7/2020).
Made menekankan, investasi emas terbukti lebih stabil dibandingkan investasi lainnya yang lebih high risk.
• Ramalan Zodiak Cinta 18 Juli 2020: Gemini dan Pasangan Romantis, Hubungan Capricorn Tidak Harmonis
• Angka Kematian Tenaga Medis Akibat Covid-19 Tinggi, Menko PMK: Jangan Sembrono
"Walaupun banyak goncangan termasuk karena adanya pandemi Covid-19 ini, namun harga emas batangan di dunia terus naik," jelasnya.
Sehingga banyak masyarakat memilih investasi emas.
Hal tersebut dikuatkan dengan naiknya harga emas batangan per gram, dari sebelumnya hanya Rp 500 ribu lebih menjadi hampir sejuta belakangan ini per gramnya.
"Itu sebabnya investasi emas sangat menjanjikan. Karena liquid, mudah dicairkan, mudah disimpan, dan harganya terus naik. Termasuk bebas inflasi," katanya.
Made menyebutkan, pertumbuhan bisnis pegadaian sangat signifikan.
• Adiknya Jadi Cabup Golkar di Pilkada Bangli 2020, Made Gianyar Pilih Mundur dari PDIP
• Bali Raih Penghargaan Response Rate Tertinggi se-Indonesia dalam Sensus Penduduk Online 2020
Bahkan menembus 16,5 persen, dari Januari 2020 sampai sekarang.
"Target Kanwil pertumbuhannya hanya 10,5 persen, tapi rata-rata ternyata sudah di atas itu. Bahkan di wilayah Kupang pertumbuhannya sampai 17 persen," sebutnya.
Walaupun kondisi new normal di Bali, dan semua mulai bekerja kembali ke kantor.
Pelaksanaan protokol kesehatan tetap disiplin dilakukan.
Layaknya cuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker.
Sehingga pelayanan pegadaian tetap optimal.
"Tabungan emas paling berkembang di Denpasar. Karena penyumbang pendapatan terbesar adalah Cabang Pegadaian Denpasar karena banyak ada perdagangan, pusat ekonomi, dan lain sebagainya dibandingkan wilayah lain," imbuhnya.
(*)