Corona di Bali

500 Pengusaha UMKM di Karangasem Telah Menerima Bantuan Stimulus Usaha dari Pemprov Bali

Bantuan tersebut dicairkan oleh Pemerintah Provinsi Bali seeminggu lalu ke rekening penerima bantuan.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Gubernur Bali Wayan Koster secara simbolis menyerahkan bantuan stimulus kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Industri Kecil dan Menengah (IKM) serta sektor informal di Bali di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Bali, Jumat (3/7/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Sebagian Usaha Mikro Kecil Menangah  (UMKM) & Industri Kecil  Menengah (IKM) di Karangasem telah mendapat Bantuan Stimulus  Usaha (BSU) dari Provinsli Bali.

Bantuan tersebut dicairkan oleh Pemerintah Provinsi Bali  seeminggu lalu ke rekening penerima bantuan.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskop & UMKM) Karangasem, Nengah Toya, mengatakan, UMKM dan IKM yang mendapatkan bantuan stimulus sebanyak 500 pemohon.

Lokasi semua di Kecamataan Karangasem. Untuk Kecamatan lain masih dalam proses pencairan.

Ini Sejumlah Minuman Herbal Cocok untuk Diet yang Bisa Anda Coba

Resep Nasi Kebuli Kambing untuk Menu Idul Adha 2020, Ada Tipsnya Biar Bumbu Meresap Sempurna

Dewan Lagi-Lagi Soroti Kecilnya Persentase Anggaran untuk Sektor Pertanian di Bali

 "Kita mengajukan mengajukan permohonan bantuan stimulus usaha ke Pemerintah Provinsi Bali bulan lalu sebanyak 13.767 pemohon. Yang baru dicairkan 500 pemohon, lokasinya disekirar Kecamatan Karangasem,"ungkap I Nengah Toya, Kemarin (20/7/2020).

 Sedangkan UMKM dan IKM yang belum menerima bantuan belum bisa dipastikan kapan akan dapat.

 Mengingat pencairan BSU untuk UMKM & IKM merupakan wewenang  dari Pemerintah Provinsi Bali.

Pemerintah Kabupaten Karangasem hanya sebatas mengusulkan di tengah coronavirus disease.

 Tiap pemohon mendapat bantuan sebesar 600 ribu per bulan. Rencana akan diberikan selama 3 bulan.

Terhitung dari Bulan Mei, Juni, serta Juli.  Pencairan langsung di kirim ke rekening  penerima.

"Untuk sisanya, semoga  segera dicarikan Provinsi,"harap Nengah Toya,mantan Staff Ahli Bupati.

 Ditambahkan, UMKM dan IKM yang terdampak akibat pandemi COVID terus meningkat setiap harinya di Karangasem.

Hingga hari ini, UMKM dan IKM yang kena dampak mencapai ribuan usaha sesuai data dari Dinas Koperasi. Tersebar di delapan Keecamatan di Karangasem.

 "Terbanyak di Kecamatan Karangasem. Mungkin UMKM dan IKM yang kena dampak akan terus bertambah. Mengingat kasus COVID - 19 meningkat sampai sekarang,"prediksi I Nengah  Toya, mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Karangasem.

Proyek Geothermal Bedugul Ditakutkan Berdampak ke Lingkungan, Dewan Minta Pemprov Lakukan Kajian

Ini Tampilan OPPO Reno4 yang Makin Tipis dan Ringan, Sasar Gen Z, Tonjolkan Fitur Fotografi

Tenaga Medis Khusus Tangani Pasien Covid-19 RS PTN Unud Telah Terima Insentif, Segini Besarannya

 Pelaku usaha yang terdaftar terkena dampak COVID mengaku penghasilannya merosot drastis hingga jutaan rupiah.

Beberapa pengusaha terpaksa menutup usahanya sementara.

Hampir  semua pengusaha mengaku rugi, & ekonomi mengalami kesulitan. Penutupan UMKM dimulai Maret 2020.

 Untuk diketahui, dari ribuan usaha yang diusulkan dapat bantuan tersebar di delapan Kecamatan di Karangasem.

UMKM yang paling banyak terkena dampak yakni Kecamatan Karangasem, Manggis, Bebandem, Kubu serta Keecamatan Abang.

Ada juga yang memilih  tetap beroperasi di tengah pandemi.

 Usaha yang tutup sebagian besar  non makanan. Seperti usaha kacamata, fotocopian dan ATK, serta usaha lainnya.

“Jumlah UMKM yang memilih tutup belum kita ketahui detail karena tidak ada laporannya. Alasan pengusaha menutup usahanya karena kecil pemasukan. Penghasilan tak cukup,” jelasnya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved