Berhitung dan Membandingkan Banyak Benda, Jawaban Materi Kelas 1-3 SD TVRI 21 Juli 2020
Kunci jawaban materi kelas 1-3 SD Berhitung dan Membandingkan Banyak Benda dalam program Belajar dari Rumah TVRI edisi Selasa 21 Juli 2020.
Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM - Siswa kelas 1-3 SD akan menyaksikan tayangan Berhitung dan Membandingkan Banyak Benda dalam program Belajar dari Rumah TVRI edisi Selasa 21 Juli 2020.
Melalui tayangan tersebut, siswa diharapkan mampu menghitung benda dan membandingkan dua bilangan sesuai dengan banyaknya.
Nah, sekarang kita akan membahas soal dan jawaban setelah menyaksikan tayangan Berhitung dan Membandingkan Banyak Benda.
Soal 1
Apa buah kesukaanmu? Gambarlah buah itu di kotak-kotak ini. Sesuaikan banyaknya buah di masing-masing kotak dengan pernyataan ini!
Jawaban:
Buah kesukaan saya adalah apel dan jeruk.

4 buah apel lebih banyak daripada 1 buah jeruk.
Soal 2
Tentukan 4 pasang bilangan yang jika dijumlahkan hasilnya 8!
a) ... dan ....
b) ... dan ....
c) ... dan ....
d) ... dan ....
Jawaban:
a) 3 dan 5
b) 1 dan 7
c) 2 dan 6
d) 4 dan 4
Soal 3
Sudah ada dua bola di dalam kotak ini. Perlu ditambah berapa bola lagi agar penuh?
2 + ... = 10
Jawaban:
Karena kotak tersebut berjumlah 10, sedangkan baru ada 2 bola yang mengisi kotak tersebut, maka perlu diisi 8 bola lagi agar kotaknya penuh.
Jadi agar terisi penuh 10-2 = 8
Seperti gambar di bawah ini :

Demikianlah pembahasan soal dan jawaban materi kelas 1-3 SD Belajar dari Rumah TVRI edisi kali ini.
Disclaimer: Kunci jawaban tersebut hanya sebagai panduan untuk orangtua mengoreksi jawaban anak.
Selain tayangan tersebut, TVRI juga menghadirkan berbagai tayangan edukasi untuk jenjang pendidikan dari PAUD hingga SMA.
Berikut adalah jadwal lengkap program Belajar dari Rumah TVRI edisi Selasa 21 Juli 2020:
- 08.00 - 08.30 WIB: PAUD & Sederajat: Kisah Jaya, Giri, dan Melati: Kebiasaan Baik
- 08.30 - 09.00 WIB: SD Kelas 1-3: Berhitung dan Membandingkan Banyak Benda
- 09.00 - 09.30 WIB: SD Kelas 4-6: Organ Gerak pada Hewan dan Manusia
- 09.30 - 10.00 WIB: SMP sederajat: Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar
- 10.00 - 10.05 WIB: Bahasa Inggris: Lesson 3: I'm Here
- 10.05 - 10.30 WIB: SMA sederajat: Menentukan Akar Persamaan Kuadrat
- 10.30 - 11.00 WIB: Beranda Pak RT: Hidup Serasi Karena Komunikasi
- 21.30 - 23.30 WIB: Film Nasional: Summer Breeze
Selain menyaksikan langsung melalui televisi, program Belajar dari Rumah dapat disaksikan secara streaming.
Seperti diketahui, program Belajar dari Rumah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyediakan alternatif kegiatan pembelajaran selama anak belajar di rumah karena terdampak masa pandemik Covid-19.
Tayangan dalam program ini meliputi tayangan untuk anak usia PAUD dan sederajat, SD dan sederajat, SMP dan sederajat, SMA/SMK dan sederajat, dan program keluarga dan kebudayaan.
Pembelajaran dalam program Belajar dari Rumah ini tidak mengejar ketuntasan kurikulum, tetapi menekankan pada kompetensi literasi dan numerasi.
Selain itu, tujuan lain program tersebut adalah untuk membangun kelekatan dan ikatan emosional dalam keluarga, khususnya antara orang tua/wali dengan anak, melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan serta menumbuhkan karakter positif.
Sekilas Belajar dari Rumah
Tahun ajaran baru 2020/2020 telah dimulai pada 13 Juli lalu.
Kepala Biro Kerja sama dan Humas Evy Mulyani menegaskan bahwa dimulainya tahun ajaran baru tersebut tidak sama dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah.
“Tentunya yang menjadi prioritas kami adalah kesehatan dan keselamatan warga sekolah (siswa, guru dan orang tua) sehingga pembukaan kembali sekolah di wilayah zona hijau tidak serta merta dibuka, tetapi akan dilakukan dengan sangat hati-hati, dan tetap mengikuti protokol kesehatan,” demikian disampaikan Evy pada diskusi Zoom With Primus yang disiarkan secara langsung di BeritaNews Channel, di Jakarta, pada Jumat (5/6/2020).
Evy melanjutkan, sistem pembelajaran jarak jauh masih menjadi pilihan utama Pemerintah dalam menerapkan model pembelajaran Tahun Ajaran baru 2020/2021 bagi sekolah yang berada di zona merah dan kuning.
“Seringkali kita masih temukan kerancuan terkait tahun ajaran baru masih disamakan dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Saat ini model pembelajaran jarak jauh akan menjadi pilihan utama sehingga bagi sebagian besar sekolah akan melanjutkan pembelajaran jarak jauh seperti yang sudah dilakukan 3 bulan terakhir,” jelas Evy.
Evy menambahkan, aktivitas dan tugas pembelajaran pada sistem pembelajaran jarak jauh bisa dilakukan bervariasi disesuaikan dengan minat siswa, serta akses atau fasilitas belajar di rumah.
Menurutnya, pembelajaran jarak jauh ini hadir untuk memberi pengalaman belajar yang bermakna tanpa harus membebani guru dan siswa dalam menyelesaikan kurikulum untuk kenaikan kelas atau kelulusan.
“Aktivitas dan tugas pembelajaran juga dapat bervariasi antar siswa kemudian disesuaikan juga dengan minat dan kondisi masing-masing termasuk juga mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas belajar di rumah,” kata dia.
Sementara itu, program Belajar dari Rumah diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai alternatif kegiatan pembelajaran selama anak belajar di rumah di masa pandemik Covid-19.
Program ini mulai diterapkan pada 13 April 2020.
Program ini dibuat untuk memastikan bahwa dalam kondisi darurat seperti sekarang ini masyarakat masih bisa mendapatkan kesempatan untuk melakukan pembelajaran di rumah, salah satunya melalui media televisi.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas 2020 pun mengangkat tema "Belajar dari Covid-19".
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengajak seluruh insan pendidikan di tanah air mengambil hikmah dan pembelajaran dari krisis Covid-19.
Hal itu dia sampaikan dalam pidatonya yang disiarkan secara daring pada 2 Mei 2020.
"Timbulnya empati, timbulnya solidaritas ditengah masyarakat kita pada saat pandemi Covid – 19 ini merupakan suatu pembelajaran yang harus kita kembangkan. Bukan hanya di masa krisis ini, tetapi juga disaat krisis ini telah berlalu," kata Nadiem Anwar Makarim dalam pidatonya.
"Belajar memang tidak selalu mudah, tetapi inilah saatnya kita berinovasi. Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. Inilah saatnya kita mendengarkan dan bangsa yang lebih baik di masa depan," lanjutnya.
Dilansir dari laman Kemdikbud RI, pembelajaran dalam program Belajar dari Rumah ini tidak mengejar ketuntasan kurikulum, tetapi menekankan pada kompetensi literasi dan numerasi.
Selain itu, tujuan lain program ini adalah untuk membangun kelekatan dan ikatan emosional dalam keluarga, khususnya antara orang tua/wali dengan anak, melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan serta menumbuhkan karakter positif. (*)