Ini Tips Agar AC Mobil Cepat Dingin dan Irit Bahan Bakar
terkadang ada kendala AC mobil panas yang berujung Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi sangat boros.
TRIBUN-BALI.COM - Air Conditioner atau AC mobil menjadi bagian paling terpenting bagi pemilik kendaraan.
Namun, terkadang ada kendala AC mobil panas yang berujung Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi sangat boros.
Terlebih saat cuaca panas melanda, sehingga pengendara membutuhkan suhu dalam mobil tetap kondisi dingin.
Mengenai AC mobil sering bermasalah, memang perlu pengecekan secara berkala agar kondisinya terawat dan tetap dingin.
• Kisah Ayah Wisuda Putrinya di Bilik Warnet karena Tak Punya Laptop, Jual Es agar Anak Lulus Sarjana
• Jokowi Bentuk Komite Penanganan Covid-19 & Pemulihan Ekonomi Nasional, Begini Respons Kadin
• Karantina Warga Positif Covid-19 Hanya Berlaku 10 Hari, Tidak Lagi Menggunakan Rapid Test
Masalah yang cukup sering terdengar adalah, banyak orang yang mengeluh AC tidak bisa cepat dingin saat akan segera berkendara.
Ternyata, banyak yang melakukan kesalahan, menyalakan AC mobil ada tips nya.
Melansir dari consumerreports.org, para teknisi dari CR Auto Testing Center memberi tips agar AC mobil cepat dingin dan irit bensin.
1. Jangan Dinginkan Sebelum Berkendara
Sebenarnya, AC mobil akan bekerja dengan baik saat kalian sedang berkendara.
Karena semakin cepat mesin berputar, semakin cepat kompresor AC bekerja, yang memungkinkan sistem mendingin lebih efektif.
Lebih baik tidak membuang waktu dan bensin membiarkan AC menyala sebelum mobil belum benar-benar akan berkendara.
Jika kondisi kabin mobil benar-benar panas, nyalakan AC saat mulai berkendara dan buka jendela belakang selama 10-20 detik, ini akan mengeluarkan udara panas dari dalam kabin mobil.
Dan jangan buka jendela bagian depan, karena hanya akan memindahkan udara panas ke kabin belakang dan stagnan.
2. Menyetel dari Suhu Rendah
Menyetel suhu dan mengatur kipas dari suhu rendah akan membuat AC mobil bekerja lebih efisien dan menghemat bensin.
Kenapa begitu? Sistem AC mobil pada umumnya bisa hingga suhu 38 derajat, jika mengatur suhu lebih tinggi, akan memaksa sistem untuk memanaskan kembali udara.
Ini juga akan berpengaruh pada banyaknya tenaga yang dikeluarkan dan akan membuat lebih boros bensin.
3. Jangan Nyalakan Mode Recirculate
Jika ada keluarga yang duduk di kabin belakang, jangan nyalatan mode sirkulasi.
Hal ini akan menarik udara dari kabin depan dan dipindahkan ke belakang berkat menyalakan sistem tersebut.
Yang mungkin terjadi malah udara di kapin depan tetap dingin, namun di kabin belakang akan panas.
4. Matikan Sistem Stop/Start
Jika kalian memiliki mobil baru yang dilengkapi sistem Stop/Start otomatis, matikan fitur ini.
Mematikan sistem Stop/Start akan menghemat bensin, namun bisa tetap menjaga kompresor AC mobil berjalan saat mesin dimatikan.
Saat cuaca sangat panas, kalian bisa mulai merasakan udara dingin lebih cepat, akan sangat terasa saat kondisi lalu lintas macet hampir tidak bergerak.
5. Pastikan Filter Bersih
Jangan lupa untuk selalu memeriksa filter udara kabin, filter yang kotor akan menghambat aliran udara yang seharusnya optimal.
Untuk mobil keluaran baru, filter ini memang relatif lebih mudah diperiksa, saat filter terlihat sudah kotor artinya harus segera diganti.
Beberapa mobil modern cukup mudah untuk melakukan penggantian filter sendiri, jadi kalian bisa menghemat uang, filter bisa dicek di belakang dasbor di kabin depan.
Namun, tidak semua mobil mudah untuk dilakukan pengecekan sendiri, beberapa mobil harus melepas seluruh dasbor untuk bisa melepas filter udara kabin.
6 Alasan Penggunaan AC Mobil Saat Berkendara di Cuaca yang Panas Termasuk dengan Dimatikan
Kebanyakan pihak memanfaatkan sarana pendingin ruangan atau Air Conditioning (AC) di saat cuaca panas.
Kebiasaan menggunakan AC biasanya dilakukan oleh sejumlah kalangan di saat berkendara atau berada di dalam ruangan.
Meski demikian, sebagaimana sejumlah sumber yang dikutip Warta Kota, menjelaskan, cara untuk mendinginkan suhu udara tersebut ternyata tidak dianjurkan.
Khususnya, sebagaimana diungkap Tips and Tricks, yang dikutip Warta Kota, terdapat sejumlah alasan yang mengharuskan kita untuk berpikir ulang di saat selalu menggunakan AC.
Rumah dan kendaraan di negara tropis memang mempunyai ketergantungan yang sangat besar terhadap AC.
Karena, ini sejumlah alasan yang menyebabkan Anda tidak harus menggunakan AC di mobil Anda.
Terungkap ada kekurangan yang cukup besar untuk itu.
Di beberapa negara yang biasanya panas, sebagian besar rumah dilengkapi dengan AC, tetapi tidak demikian halnya untuk setiap rumah atau negara dingin.
Mobil, di sisi lain, semakin canggih dan selalu dilengkapi dengan pendingin udara, sesuatu yang kebanyakan orang disyukuri pada hari-hari yang panas.
Fasilitas ini tentu membantu Anda untuk tetap baik dan keren, tetapi juga memiliki kerugian besar jika kebiasaan tersebut terus dilakukan.
Sejumlah alasan yang diungkapkan ini, bahkan, mungkin akan membuat Anda ingin tidak menyalakan AC kendaraan Anda.
Optimalkan Fasilitas AC Mobil
Namun, sebelum kita mengalami kerugian besar itu, mari kita bicara tentang apa yang dapat Anda lakukan untuk menenangkan diri jika Anda tidak memiliki AC di mobil Anda atau jika Anda tidak ingin menyalakannya.
Berikut ini beberapa tips yang sangat bermanfaat buat Anda:
1. Waslap basah
Gantungkan beberapa waslap basah di depan blower udara di mobil Anda.
Udara yang keluar dari blower akan terasa jauh lebih sejuk.
2. Rambut basah
Jika rambut Anda basah, kulit kepala Anda akan menjadi dingin lebih baik.
Suhu seluruh tubuh Anda akan turun karena ini.
3. Es batu
Tempatkan mangkuk kecil atau wadah berisi es batu di lantai mobil.
Ventilasi akan menghembuskan udara dingin ke seluruh mobil Anda karena es batu.
4. Botol air
Botol air beku bisa berguna dalam banyak cara berbeda.
Gunakan sebagai ganti es batu yang disebutkan di atas atau bungkus dengan handuk dan letakkan di leher Anda jika Anda harus menunggu dalam kemacetan lama.
Saat es mencair, Anda akan minum air dingin dan segar!
5. Bahan bakar
Rupanya jamak diketahui, AC menyedot bensin kendaraan Anda secara signifikan.
Apakah Anda sangat berhati-hati dengan bensin Anda?
Apakah Anda ingin dapat mengemudi selama mungkin sebelum Anda harus kembali ke pompa bensin?
Biarkan AC dimatikan sebanyak mungkin.
Libelle, yang dikutip Warta Kota, melaporkan bahwa penelitian menunjukkan bahwa AC manual mengonsumsi lebih banyak bahan bakar pada hari-hari panas daripada pada hari normal.
Pada hari yang panas, AC dapat menggunakan bahan bakar hingga 12,5 persen.
6. Perhitungan kecil
Jika kita mengasumsikan tangki 70 liter gas, sebanyak 8,75 liter bahan bakar dapat digunakan oleh pendingin udara.
Dengan AC otomatis, Anda kehilangan sekitar setengah bahan bakar.
7. Jendela mobil yang terbuka
Selain itu, juga tampak bahwa AC manual di kota mengonsumsi bahan bakar tiga kali lebih banyak daripada di luar kota.
Karena, Anda sering tidak melewati kota dengan kecepatan sangat tinggi, lebih baik membuka jendela jika Anda ingin dingin.
Namun, lebih baik menggunakan AC, saat Anda berkendara di jalan raya.
Apakah Anda mengemudi dengan jendela terbuka di jalan raya?
Kemudian, turbulensi memperlambat mobil Anda dan mobil Anda menggunakan bensin lebih banyak.
Anda harus memilih yang lebih rendah dari dua kejahatan di sini, tetapi di jalan raya, pilihan terbaik adalah menyalakan AC daripada membuka jendela ketika menyangkut konsumsi bahan bakar Anda.
Keberadan Air Conditioning (AC) mobil merupakan salah satu komponen penting pada mobil.
Secara fungsi, yaitu sebagai pendingin dan penyejuk kabin, AC memberikan kenyamanan kepada penumpang.
Demi menjaga kualitas AC tetap baik, dibutuhkan perawatan berkala, atau bisa juga dengan cara lain, seperti prilaku atau kebiasaan dalam mengoperasikan pendingin tersebut.
Kepala Bengkel Rotary Bintaro Kelvin Ong menjelaskan, salah satu prilaku yang bisa membuat AC tahan lama yaitu selalu mematikan kerja pendingin kabin itu ketika mesin mobil tidak menyala.
"Itu bisa merusak alternator dan menjadikan baterai atau aki cepat habis, karena ketika mesin menyala, butuh tenaga yang cukup tinggi jika kondisi AC masih hidup," ujar Kelvin di kawasan Bekasi, akhir pekan lalu.
Apabila AC dalam posisi menyala, lanjutnya, tetapi mesin mobil mati, daya secara otomatis menjadi lebih besar karena komponen lain.
Seperti kompresor dan blower, ikut bekerja sehingga beban aki saat mesin dinyalakan lebih berat.
"Jadi sebaiknya dimatikan dulu AC-nya kemudian matikan mesin mobil. Selanjutnya mesin dahulu dinyalakan"
"lalu baru AC yang dinyalakan kembali. Itu salah satu perawatan untuk menjaga kinerja AC tetap optimal," kata dia.
Selain itu, jangan lupa juga untuk sering melakukan servis berkala setiap kelipatan 10.000 km atau 20.000 km.
Bisa juga rutin mengganti filter kabin setiap 6 bulan sekali atau maksimal 1 tahun sekali.(*)