Sponsored Content

Penanganan Covid-19 Terbaik, Jembrana Diganjar DID Rp.14 Miliar Lebih

Keberhasilan Pemkab Jembrana sejauh ini dalam mengendalikan penyebaran virus Covid-19, mendapat apresiasi dari pemerintah pusat

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Foto: Pemulangan pasien oleh tim medis RSU Negara, Selasa (21/7/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Keberhasilan Pemkab Jembrana sejauh ini dalam mengendalikan penyebaran virus Covid-19, mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.

Jembrana satu-satunya kabupaten/kota di Bali yang berhak atas insentif sebesar Rp 14,9 miliar sebagai daerah berkinerja baik dalam penanganan Pandemi Covid-19.

Bantuan insentif itu bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) Tambahan Anggaran 2020, ditetapkan oleh Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 87/PMK.07/2020. 

Insentif DID dari pemerintah pusat ini akan diprioritaskan untuk mendorong pemulihan ekonomi daerah seperti Industri kecil, UMKM, koperasi serta penanganan Covid-19 bidang kesehatan dan bantuan sosial.

Tidak Terkecuali, Indonesia Terancam Resesi, PHK dan Kemiskinan Bakal Meningkat, Begini Kata Ekonom

Kebun Raya Eka Karya Bali Kembali Buka Besok, Terapkan Protokol Kesehatan Covid-19

TP PKK dan BKKBN Bali Imbau Masyarakat Tunda Kehamilan di Masa Pandemi Covid-19

Adapun indikator daerah dikategorikan berkinerja baik meliputi laporan kinerja kesehatan dalam pencegahan dan penanganan Covid-19, laporan bantuan sosial untuk warga dan masyarakat terdampak, zona epidemiologi, serta skor epidemiologi yang diraih terkait perkembangan Covid-19 di masing-masing daerah.

Sampai saat ini Kabupaten Jembrana merupakan daerah dengan angka kasus terkonfirmasi positif terendah di Bali.

Secara kumulatif, kasus terkonfirmasi Covid-19 Jembrana saat ini sebanyak 54 kasus, dengan angka kesembuhan 49 pasien sembuh atau 90 persen.

Selain itu, Jembrana juga mencatatkan satu-satunya daerah di Bali yang nihil kasus kematian Covid-19.

Atas raihan itu, Bupati Jembrana didampingi Wakil Bupati, I Made Kembang Hartawan, ditemui diruang kerjanya selasa ( 21/7/2020) mengaku bersyukur.

Menurutnya capaian itu tak lepas dari sinergi yang baik serta buah kerja keras dari semua pihak baik jajaran gugus tugas Jembrana, tim medis hingga satgas gotong royong yang terbentuk mulai dari desa/kelurahan hingga di desa adat.

Artha menambahkan penanganan virus Covid-19 di Jembrana sifatnya terpadu melibatkan seluruh unsur.

Untuk kecepatan tracing, gugus tugas Covid-19 Jembrana secara khusus membentuk relawan surveilans selama pandemi dimasing-masing desa/kelurahan.

Relawan ini sangat membantu percepatan tracing dan tracking orang yang pernah kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

Tak hanya itu, mereka juga mengumpulkan data, melakukan pengawasan, hingga memberi edukasi masyarakat terkait protokol penanganan Covid-19.

"Sejak akhir April kita sudah bentuk relawan surveilans. Masing- masing dua orang tersebar di 51 desa kelurahan se-Jembrana. Fungsinya akan membantu tim surveilans yang sudah ada di puskesmas serta Dinas Kesehatan. Pola ini akan mempermudah mendeteksi sekaligus mencegah penularan dengan melindungi orang yang sehat dan menunjang kesembuhan bagi orang yang terjangkit penyakit. Harapannya tentu penyebaran meluas bisa dihindari, terutama kasus dari transmisi lokal," kata Artha.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved