Putu SM Aniaya Adiknya Hingga Meninggal Dunia

Putu SM Polsek Karangasem setelah menganiaya dua orang adiknya, hingga menyebabkan salah satunya meninggal dunia

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Irma Budiarti
Polsek Karangasem
Petugas Polsek Karangasem saat mengamankan pelaku penganiayaan di Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Karangasem, Bali, Jumat (24/7/2020) siang. 

TRIBUN-BALI.COM - Putu SM (76), warga Banjar Asak Kauan, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Karangasem, Bali, diamankan Polsek Karangasem setelah menganiaya dua orang adiknya, Jumat (24/7/2020) sekitar pukul 11.00 Wita.

Lokasi penganiayaan di sekitar teras rumah korban di Banjar Dinas Asak Kangin, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Karangasem, Bali.

Kedua korban yang dianiaya yakni Ketut Siring (70) asal Banjar Dinas Kauan.

Siring dianiaya dengan mengunakan keris hingga meninggal dunia karena mengalami luka tusukan.

Adik satunya lagi, Gede Menuh (57), mengalami luka di bagian kepala karena kena pukulan kayu, dan hanya mengalami luka lecet.

Informasi di lapangan, peristiwa nahas ini diduga karena kesalahpahaman.

Sebelum kejadian, kedua korban duduk di depan teras rumah sembari memainkan handphone (HP), dan bersenda garau.

Ketut Siring dan Gede Menuh ngobrol banyak karena baru bertemu setelah beberapa minggu tidak bersua.

Ketut Siring tinggal di Banjar Asak Kauan, Desa Pertima, sedangkan I Gede Menuh kesehariannya tinggal di Banjar Medahan, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar.

Gede Menuh pulang ke Banjar Asak Kauan bersama istrinya Ni Wayan Sri untuk menghadiri upacara keagamaan sekaligus silaturahmi dengan keluarga.

Kedua korban duduk bersampingan saat kejadian.

Keduanya tak tahu jika pelaku berada di belakang.

Tiba-tiba pelaku datang dari belakang membawa kayu dan keris.

Awalnya, pelaku memukul Gde Menuh dengan kayu hingga mengalami luka lecet.

Saat itu juga Gde Menuh langsung dilarikan ke luar rumah oleh istrinya, untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan.

"Untungnya diselamatkan sama istri saya. Seketika lari menyelamatkan diri ke rumah tetangga. Saya hanya mengalami luka lecet di kepala," kata Gde Menuh ditemui kepolisian.

Yang tersisa di lokasi kejadian yakni pelaku dan Ketut Siring.

Dua bersaudara ini sempat adu mulut dan berkelahi di lokasi kejadian.

Tapi pelaku laangsung mengeluarkan keris dan menusuk Siring secara membabi buta.

Ketut Siring bersimbah darah di sekitar lokasi, bahkan terjatuh ke bawah hingga tak sadarkan diri.

Pelaku yang memiliki gangguan pendengaran langsung lari menuju rumah adiknya yang lain.

Lokasi rumahnya tidak jauh dari lokasi kejadian.

Beberapa menit kemudian yang bersangkutan diamankan petugas Polsek Karangasem untuk dimintai keterangan terkait aksi brutalnya.

Beberapa menit kemudian warga di sekitar berdatangan menuju lokasi.

Warga melihat Ketut Siring dalam kondisi terjatuh di jalan menuju rumah dengan luka tusuk di bagian dada kiri.

Warga pun langsung melarikan ke RSUD Karangasem.

Beberapa menit kemudian, korban dinyatakan meninggal dunia dan jenazahnya saat ini masih di rumah sakit.

Kapolsek Karangasem Kompol I Ketut Suartika mengatakan hal sama.

Pelaku membawa keris dan menusuk korban di bagian dada kiri.

"Infonya sampai pertengahan jalan korban sudah meninggal dunia," ungkap Kompol I Ketut Suartika.

Petugas belum bisa menyimpulkan motif kejadian dan masih dilakukan penyelidikan.

Petugas kepolisian sedikit kesulitan memintai keterangan pelaku lantaran mengalami gangguan pendengaran.

Pelaku yang masih bujang sudah diamankan di Mapolsek Karangasem dan masih dimintai keterangan.

Pelaku yang saat itu dimintai keterangan oleh petugas kepolisian hanya mengatakan perbuatan brutalnya dilakukan lantaran kesal dengan adiknya.

Dikatakan, korban sering berulah, sehingga membuat pelaku susah.

Ulah apa yang dilakukan hingga kini belum diketahui.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved