Tol Gilimanuk-Denpasar Dikerjakan Maret 2021, Bupati Artha Berharap Tidak Ganggu Ekonomi Warga
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan pembangunan Tol Denpasar-Gilimanuk akan dikerjakan Maret 2021 mendatang
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan pembangunan tol Denpasar-Gilimanuk akan dikerjakan Maret 2021 mendatang.
Tol ini akan diperuntukkan sebagai penghubung untuk mempercepat akses masuk Bali dan sampai ke pusat Kota Denpasar.
Hal itu disampaikan orang nomor 1 di Bali itu, saat kunjungan di Kantor Bupati Jembrana, Jembrana, Bali, Minggu (26/7/2020).
Koster menyatakan, Tol Denpasar-Gilimanuk akan berjalan dan pembebasan lahan dilakukan Maret 2021.
Pengerjaannya akan dilakukan dalam dua tahap.
Yakni dimulai pembangunan dari Pekutatan hingga Tabanan pada tahap pertama, dan tahap kedua adalah dari Gilimanuk sampai Pekutatan.
"Jadi saya mau sampaikan, nanti untuk Tol Denpasar-Gilimanuk sudah akan dimulai Maret 2021. Dimulai dengan pembebasan lahan, kemudian ground breaking dimulai Maret 2021," ucapnya.
Kementerian juga, sambungnya, akan hadir di Bali, sebab VS sudah hampir selesai atau sedang tahap pembebasan lahan.
"Jadi nanti itu kementerian datang ke Bali dan pastinya akan dilakukan dalam dua tahap pembebasan lahan," jelasnya.
Menurut Koster, selain Tol Denpasar-Gilimanuk, pembangunan lain yang akan dilakukan di Jembrana ialah pembangunan SMA negeri yang akan dilakukan di Kecamatan Negara.
Kemudian, Jembrana juga akan mengembangkan industri kendaraan bermotor berbasis baterai, dan pembangunan panel surya yang akan diproses oleh BUMN.
"Nanti kami juga akan membangun SMA negeri, kendaraan bermotor berbasis baterai dan panel surya," ungkapnya.
Atas hal ini, Bupati Jembrana I Putu Artha mengaku Pemkab Jemrbana mendukung penuh upaya dari Pemprov Bali.
Mulai dari pembangunan SMA hingga pembangunan panel surya.
Hanya saja, menyangkut Tol Denpasar-Gilimanuk, pihaknya meminta jangan sampai malah berdampak buruk pada ekonomi masyarakat Jembrana.
Meskipun, memang itu didukung penuh oleh masyarakat.
"Kami nanti tetap minta ada keluar pintu tol di beberapa titik. Jadi bisa tetap membangkitkan ekonomi masyarakat. Karena selama ini kan daerah Jembrana dilalui dengan banyaknya perdagangan di jalur transportasi darat. Jangan sampai itu nantinya malah mati," bebernya.
(*)