BNN Sebut Anak Muda Bali Kini Banyak yang Gemar Menghisap Ganja
Itu sebabnya, BNN Bali saat ini fokus untuk melakukan pencegahan dan penindakan khususnya terkait dengan ganja di Bali.
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Eviera Paramita Sandi
Uniknya, ganja yang dikirim ke Bali itu disamarkan di dalam kue.
“Jadi keluarganya ngirim paket kue yang berisi kandungan ganja. Kemudian setelah di tes oleh Bea cukai, ini ada kandungan ganjanya. Setelah kami cek kami tangkap dan dapatkan pelakunya,” kata Kabid Pemberantasan BNNP Bali Agus Arjaya dalam pers rilisnya, Selasa (4/8/2020).

Pada 25 Juni 2020 lalu, lanjut Agus, petugas melakukan control delivery atas paket pos tersebut ke daerah Sibang Kaja, Abian Semal, Badung.
Waktu itu, didapati laki-laki pemilik paket tersebut.
Petugas kemudian mendatangi laki-laki tersebut dan menanyakan apa isi pakat yang ia terima.
“Saat ditanya, dia mengakui bahwa ia baru saja menerima paket isinya kue cokelat,” kata Agus
Kemudian, petugas kemudian melakukan pemeriksaan terhadap paket tersebut yang terdiri dari satu buah kotak plastik warna merah yang didalamnya berisi 5 potong kue atau padatan warna cokelat yang diduga mengandung narkotika golongan 1 jenis tanaman ganja.
Menurut Agus, JO adalah seorang mahasiswa yang sedang magang di Bali.
Ia juga melakukan misi sosial di Sibang, Badung.
Ia mengaku tertarik dengan anyaman bambu yang ada di Bali, sehingga dia ke Bali untuk belajar menganyam bambu.
“Nah selama di Bali, dari keterangan dia membutuhkan ganja. Karena di negaranya sudah biasa dia menggunakan ganja. Kemudian, karena dia tahu aturan hukum di Indonesia dilarang, akhirnya dia samarkan ke dalam kue tadi itu. Beratnya sekitar 130 gram. Itu kuenya, kue tradisional yang ada di daerah Amerika sana,” kata Agus
Agus menegaskan, meskipun dalam bentuk kue, karena ada kandungan ganjanya maka tetap dilarang masuk ke Indonesia. (*)